Konflik India dan Pakistan
Sukses Tembak Jet India, Jet China Rebut Pasar AS-Israel: Tawarkan 2 Skuadron J-10C ke Kolombia
Penawaran 24 unit jet J-10C ini disebutkan menjadi upaya China menembus pasar persenjataan di benua Amerika Selatan yang dikuasai AS dan Israel
Pesawat tempur J-10C merupakan varian paling canggih dari keluarga pesawat tempur J-10 yang dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG).
Jet jenis ini sekarang menjadi salah satu aset utama Angkatan Udara China (PLAAF) serta beberapa negara pengguna eksternal seperti Pakistan.
J-10C merupakan pesawat tempur generasi 4,5 dengan desain delta-canard yang memberikan keunggulan dalam kelincahan aerodinamis, sehingga memungkinkan melakukan manuver ekstrem dalam pertempuran udara jarak dekat.
Dilengkapi dengan mesin WS-10B produksi lokal dan sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, J-10C mampu mencapai kecepatan supersonik dan beroperasi dengan kinerja tinggi dalam berbagai kondisi misi, termasuk di lingkungan peperangan elektronik modern.
Kemampuan utama J-10C terletak pada sistem radar AESA (Active Electronically Scanned Array) yang diyakini bertipe KLJ-7A atau varian lain, yang mampu mendeteksi, mengunci, dan melacak target dari jarak jauh dengan lebih akurat serta tahan terhadap gangguan elektronik (jamming).
Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk melakukan peperangan multi-spektrum, termasuk membawa rudal jarak jauh PL-15 yang dilengkapi dengan pencari radar aktif, menjadikannya ancaman serius bagi pesawat musuh sebelum mereka dapat dideteksi secara visual.
Selain PL-15, J-10C juga mampu menggunakan rudal jarak pendek berpemandu inframerah PL-10, bom berpemandu pintar, serta senjata udara-ke-darat dan udara-ke-laut, menjadikannya pesawat tempur multiperan yang sangat fleksibel.
J-10C juga dirancang untuk beroperasi dalam kerangka peperangan yang berpusat pada jaringan, yang memungkinkannya berkomunikasi dengan AEW&C, drone, dan aset lainnya melalui tautan data canggih, yang sebanding dengan sistem komunikasi Barat modern.
Jet tempur J-10C secara resmi diperkenalkan ke dalam layanan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) pada tahun 2018 .
Ini adalah varian paling modern dalam seri J-10 dan telah menggantikan peran varian sebelumnya seperti J-10A dan J-10B sebagai tulang punggung pesawat tempur multi-peran generasi ke-4,5 PLAAF.
Pada tahun 2024 , diperkirakan lebih dari 250 J-10C telah dibangun dan beroperasi di berbagai unit tempur udara China, menjadikannya salah satu pesawat yang paling banyak digunakan di armada udara negara itu.
Pesawat J-10C sekarang menjadi aset utama dalam strategi kekuatan udara PLAAF, terutama dalam menghadapi ancaman dari berbagai arah termasuk di wilayah Laut Cina Selatan, Selat Taiwan, dan perbatasan dengan India.
Jika Kolombia menyelesaikan keputusan untuk membeli jet tempur J-10C buatan China, langkah tersebut akan berdampak besar pada lanskap geopolitik tidak hanya di Amerika Latin, tetapi juga secara global.
Selama beberapa dekade, pasar pertahanan di kawasan Amerika Selatan telah didominasi oleh kekuatan Barat seperti Amerika Serikat, Israel, dan Prancis, tetapi masuknya China melalui pasokan pesawat J-10C dapat menandai dimulainya pergeseran strategis yang lebih luas.
(oln/dsa/*)
Konflik India dan Pakistan
Dominasi Udara Pakistan Naik, Jet Tempur Rafale India Ditembak Jatuh dengan Rudal PL-15 Buatan China |
---|
Terungkap Bagaimana Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Mei Lalu, Bukan Masalah Performa Rafale |
---|
Angkatan Udara Pakistan 12-14 Tahun Lebih Maju Dibanding India Berkat Jet J-35A China |
---|
Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran |
---|
Profil Skuadron 15 J-10C Cobra Pakistan yang Pimpin "Serangan Penyergapan" Jet Rafale India |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.