Senin, 29 September 2025

Konflik India dan Pakistan

Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran

Pakistan menuding India mengaktifkan sel-sel teror dari kelompok Fitna Al HIndustan di Balochistan seusai kalah dalam pertempuran.

Ghulam Rasool / AFP
TENTARA PAKISTAN - Tentara Pakistan berdiri di atas kendaraan yang membawa rudal balistik jarak jauh Shaheen selama parade Hari Pakistan di Islamabad pada 23 Maret 2022. 

Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran

TRIBUNNEWS.COM - Chief Minister (Kepala Menteri atau kepala pemerintahan daerah) wilayah Balochistan, Pakistan, Sarfaraz Bugti, mengatakan kalau Pakistan tengah memerangi "perang intelijen" yang didanai oleh Research and Analysis Wing (RAW) India dan dilaksanakan melalui "proksi India".

Proksi India yang dia maksud adalah kelompok di bawah payung Fitna Al Hindustan, milisi yang disebut-sebut meneror penduduk Balochistan dengan sejumlah serangkaian serangan.

Pernyataan Sarfaraz Bugti ini merujuk pada situasi keamanan di Balochistan yang  memburuk, di mana para militan meningkatkan serangan sebagai bagian dari pemberontakan yang telah berlangsung lama di wilayah bagian Pakistan tersebut.

Baca juga: Pelabuhan Karachi Kini Dalam Jangkauan Tembak Kapal Perang India, Pakistan Bilang Cuma Cari Sensasi

Bulan lalu, Direktur Hubungan Masyarakat Antar-Layanan Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry menuduh India mengaktifkan "aset-asetnya" pasca-teror Pahalgam untuk mengintensifkan terorisme di Pakistan.

Tuduhan ini mengutip "bukti yang tak terbantahkan" tentang serangan yang disponsori negara yang diarahkan oleh personel militer India.

Ia mengatakan "intelijen yang kredibel" menunjukkan India menugaskan kelompok-kelompok seperti Tehreek-i-Taliban yang dilarang dan sel-sel militan lainnya untuk meningkatkan aktivitas.

Berbicara dalam konferensi pers di Islamabad pada 5 Juni 2025 kemarin, Bugti merujuk pada serangan di provinsinya dan berkata: “Ini adalah perang yang sepenuhnya didanai oleh intelijen RAW terhadap negara Pakistan.”

Ia mengatakan India mengubah narasinya setelah menderita pukulan telak oleh pasukan keamanan Pakistan dalam clash militer baru-baru ini.

“Tentara Pakistan memberikan balasan yang pantas atas agresi India. Kegagalan Operasi Sindoor memicu proksi India, Fitna ul Hindustan,” katanya.

Dia juga menambahkan kalau media India menyebarkan berita palsu tentang serangan di pelabuhan Karachi.

JANTUNG EKONOMI - Pelabuhan Karachi di Pakistan. Pelabuhan ini merupakan jantung perekonomian dan militer negara tersebut. Hal ini karena Pelabuhan Karachi menangani 60 persen perdagangan Pakistan, selain juga menampung pangkalan Angkatan Laut Pakistan.
JANTUNG EKONOMI - Pelabuhan Karachi di Pakistan. Pelabuhan ini merupakan jantung perekonomian dan militer negara tersebut. Hal ini karena Pelabuhan Karachi menangani 60 persen perdagangan Pakistan, selain juga menampung pangkalan Angkatan Laut Pakistan. (DSA/Tangkap Layar)

Klaim Punya Cukup Bukti

Bulan lalu, India dan Pakistan terlibat dalam konfrontasi militer atas tuduhan New Delhi terhadap Islamabad, tanpa bukti, tentang serangan mematikan di Pahalgam, Kashmir yang diduduki.

New Delhi melancarkan serangan udara yang menewaskan warga sipil, yang mendorong Pakistan untuk menjatuhkan enam jet tempur India sebagai balasan. 

Setelah serangan balasan Pakistan terhadap pangkalan udara India, intervensi Amerika pada 10 Mei akhirnya membuahkan gencatan senjata antara kedua negara bertetangga terebut.

Dalam konferensi persnya, CM Bugti menunjukkan sebuah video yang menurutnya merupakan seorang agen “ proksi India ” yang sedang berbicara dengan orang tak dikenal — yang menurut kepala menteri adalah seorang pengurus RAW — yang membagikan informasi intelijen tentang pelabuhan Karachi sebagai bukti keterlibatan India.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan