Konflik Palestina Vs Israel
5 Truk Memasuki Gaza, Termasuk Dua Truk Bermuatan Kain Kafan dari Negara Arab
Lembaga pemantau HAM Euro-Mediterania mengecam aksi negara Arab yang dinilai pendiaman terhadap agresi Israel di Jalur Gaza. 2 truk Kain Kafan masuk
5 Truk Memasuki Gaza, Termasuk Dua Truk Bermuatan Kain Kafan dari Negara Arab
TRIBUNNEWS.COM - Rami Abdo, Kepala Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Mediterania, mengatakan sebanyak lima truk berisi bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza pada Selasa (20/5/2025).
Dia menjelaskan, dua di antara lima truk bantuan tersebut memuat kain kafan yang disumbangkan oleh negara Arab melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Menteri Israel: Kami Caplok Tanah Gaza Jika Hamas Tak Kembalikan Para Sandera Lalu Pergi Selamanya
Abdo menegaskan, dalam keterangan pers yang diterima Safa Agency, kalau kafan tersebut memang bukanlah bantuan pangan.
"Sebaliknya, ini adalah persiapan untuk kematian massal (karena) Gaza tidak diberi makan (blokade bantuan masuk oleh Israel)," katanya dikutip dari Khaberni, Selasa (12/5/2025).
Ia menjelaskan, pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin Inggris, Prancis, dan Kanada yang mengutuk kejahatan pendudukan Israel justru lebih kuat dan lebih jelas daripada pernyataan terakhir yang dikeluarkan oleh Liga Arab.
Ia menunjukkan, pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin Inggris, Prancis, dan Kanada mengungkapkan tingkat kekecewaan, pengkhianatan, dan konspirasi negara-negara Arab atas agresi Israel di Gaza.
Abdo juga menjelaskan, sikap dan posisi dunia internasional telah mulai bergeser ke arah tekanan terhadap Israel.
Tekanan terhadap Israel, terutama pernyataan bersama oleh 25 negara yang sebagian besar adalah negara Barat—menolak rencana baru Israel-Amerika untuk tetap mempertahankan situasi kelaparan di Gaza melalui blokade bantuan.

Tekanan itu juga menegaskan tidak adanya kaitan yang menghubungkan antara blokade masuknya bantuan dengan tercapainya tujuan politik serta militer dari agresi Israel.
Abdo mengungkapkan kalau menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas kemungkinan penangguhan perjanjian kemitraan dengan Israel besok.
Ia menunjukkan, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, bersama dengan mitranya, meluncurkan kampanye advokasi dan tekanan terbesar dalam beberapa hari terakhir untuk memasok Gaza dengan makanan, menghentikan genosida, dan menahan diri dari mematuhi tuntutan Israel.
Dengan dukungan Amerika, tentara pendudukan Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 172.000 orang tewas dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang hilang.
Sementara itu, Organisasi Amal Hashemite Yordania mengonfirmasi pada Selasa kalau pihaknya akan terus menyediakan makanan hangat bagi masyarakat Jalur Gaza meskipun titik penyeberangan ditutup dan kondisi kemanusiaan memburuk.
Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah posting di platform X-nya, "Memberi tidak memiliki batas, dan tugas kemanusiaan tidak mengenal akhir."
(oln/khbrn/*)
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.