Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik China dan AS

Jenderal AS Ungkap Rencana Militer China untuk Mengalahkan AS dalam Perang Taiwan

Pasukan Tiongkok harus menyeberangi Selat Taiwan sepanjang 100 mil di bawah tembakan gencar lalu harus mempertahankan posisi di pantai

Los Angeles Times
INVASI TAIWAN - Tentara pembebasan Rakyat China (PLA). Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan invasi China ke Taiwan akan terjadi tidak lama lagi. 

Jenderal AS Ungkap Rencana Militer China untuk Mengalahkan AS dalam Perang Taiwan

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan para anggota parlemen negara tersebut kalau invasi China ke Taiwan "tidak lagi jauh" di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Pejabat itu adalah Charles Flynn, pensiunan jenderal dan mantan komandan Angkatan Darat Pasifik AS.

Dia memaparkan langkah-langkah yang perlu dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat untuk mencapai prestasi tersebut.

Baca juga: Pesawat Pengebom H-6K China Bawa Rudal Balistik Ancam Kapal dan Pangkalan Militer AS di Indo-Pasifik

Mengapa Hal Ini Penting?

Tiongkok telah berjanji untuk menyatukan wilayahnya dengan Taiwan, yang dianggapnya sebagai wilayahnya, meskipun Partai Komunis Tiongkok tidak pernah berkuasa di sana. 

Beijing, dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan untuk menghukum Partai Progresif Demokratik yang skeptis terhadap Beijing di pulau itu.

Para pejabat AS yakin kalau pemimpin Tiongkok, Xi Jinping telah memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat agar mampu merebut Taiwan pada tahun 2027, meskipun ia tidak bermaksud untuk memberikan perintah tersebut pada tahun itu.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan pejabat lain dalam pemerintahan Presiden Donald Trump telah menekankan kalau menghalangi manuver Tiongkok berarti melakukan invasi dengan biaya semahal mungkin .

Kementerian Luar Negeri China belum memberikan komentar.

Tentara pembebasan Rakyat China (PLA)
Tentara pembebasan Rakyat China (PLA) (Los Angeles Times)

Apa yang Perlu Diketahui

Dalam pernyataannya pada Kamis pekan lalu di sidang DPR yang difokuskan pada Partai Komunis Tiongkok, pensiunan Jenderal Charles Flynn, mantan komandan Angkatan Darat Pasifik AS, mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa "ancaman invasi Tiongkok ke Taiwan tidak lagi jauh atau bukan lagi hal teoritis."

Flynn berbicara dalam sidang Komite Khusus DPR tentang Persaingan Strategis antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok.

Pihak yang turut memberikan kesaksian adalah Mark Montgomery, mantan direktur operasi di Komando Indo-Pasifik AS, dan Kurt Campbell, wakil menteri luar negeri dari tahun 2024 hingga 2025.

Dalam pernyataan yang disiapkan menjelang sidang, Flynn menunjukkan besarnya tantangan yang akan dihadapi Cina dalam melancarkan serangan amfibi—faktor-faktor yang menurutnya membantu mengimbangi kesenjangan kemampuan yang menganga antara militer Taiwan dan Tiongkok.

Untuk mewujudkan kenyataan yang sudah terjadi, Flynn mencatat, pasukan Tiongkok harus menyeberangi Selat Taiwan sepanjang 100 mil di bawah tembakan gencar.

Setelah mencapai pantai Taiwan, tentara China harus membangun—dan mempertahankan—pangkalan pantai.

Di kota-kota Taiwan, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kemudian akan menghadapi peperangan kota melawan para milisi pembela Taiwan yang bersembunyi di posisi-posisi yang dibentengi. 

Akhirnya, Cina harus menaklukkan semua tantangan tersebut sebelum AS dan sekutunya dapat mengerahkan seluruh pasukan mereka untuk melakukan intervensi.

Flynn menekankan, sementara analis sering berfokus pada angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket Tiongkok yang berkembang pesat, pasukan darat negara itu pada akhirnya menentukan hasil dari pertempuran tersebut.

"Jika Tentara PLA tidak dapat mendarat, tidak dapat bermanuver, tidak dapat mempertahankan wilayah, dan tidak dapat menaklukkan rakyat Taiwan, maka mereka tidak akan menang. Jika kita dapat mencegah mereka untuk mencoba menyeberang, kita akan mencegah perang sepenuhnya," katanya kepada para anggota parlemen.

Masa Depan Taiwan Terkait AS

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Kurt Campbell, dalam pernyataan pembukaan yang disampaikan sebelum sidang, mengatakan:

"Masa depan Taiwan sangat terkait erat dengan masa depan Amerika—ekonomi, teknologi, dan masyarakat kita saling terkait erat—menjadikan Taiwan yang kuat dan aman sebagai kepentingan strategis vital AS.

"Menangani momen ini memerlukan pendekatan menyeluruh dari pemerintah. Kongres , Cabang Eksekutif, dan masyarakat sipil semuanya harus memainkan peran aktif dalam memperdalam keterlibatan dengan mitra mereka di Taiwan. Ini termasuk memperkuat kemitraan pertahanan dan ekonomi dengan pemerintah Taiwan, mendukung partisipasi Taiwan yang bermakna dalam organisasi internasional, dan memperluas pertukaran pendidikan, budaya, dan ilmiah."

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Washington diyakini akan mempertahankan kebijakan "ambiguitas strategis" selama puluhan tahun soal membela Taiwan.

Jika AS secara terbuka membela Taiwan, ini dapat berarti terseret ke dalam perang panas pertama AS dengan negara berkekuatan nuklir lainnya.

 

(oln/nw/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved