Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Memuji Sikap Negara-negara Eropa yang Menuntut Diakhirinya Genosida Israel di Gaza

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memuji beberapa negara Eropa pada hari Jumat yang menuntut diakhirinya genosida Israel di Jalur Gaza,

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan. 

Hamas Memuji Sikap Negara-negara Eropa yang Menuntut Diakhirinya Genosida Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memuji beberapa negara Eropa pada hari Jumat yang menuntut diakhirinya genosida Israel di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.

Hamas menyambut baik posisi Spanyol, Norwegia, Islandia, Irlandia, Luksemburg, Malta, dan Slovenia, yang “menolak berdiam diri menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, dan menyerukan penghentian agresi, serta sepenuhnya mencabut pengepungan yang tidak adil.”

Ketujuh negara tersebut sebelumnya mengatakan bahwa banyak warga Palestina “bisa mati kelaparan dalam beberapa hari dan minggu mendatang kecuali tindakan segera diambil”.

“Kami tidak akan tinggal diam menghadapi bencana kemanusiaan buatan manusia yang terjadi di depan mata kami di Gaza,” kata mereka.

Pernyataan Hamas juga menyambut baik posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana ia “menyerukan gencatan senjata segera, diakhirinya pengepungan yang tidak adil terhadap Gaza, dan menolak praktik pendudukan terhadap warga sipil Palestina.”

Kelompok Palestina mengatakan sikap Macron “menambah beberapa posisi negara dan tokoh Eropa yang menolak kelanjutan perang kriminal ini.”

“Sikap moral dan bertanggung jawab ini merupakan suara hati nurani dalam menghadapi kejahatan dan pembantaian yang terus dilakukan oleh pendudukan (Israel) terhadap rakyat kami,” Hamas menambahkan.

Tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved