Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Arab Gelar Pertemuan KTT di Baghdad, Masa Depan Gaza Jadi Agenda Utama

Pemimpin negara Teluk Arab menggelar pertemuan di Baghdad, adapun pertemuan ini digelar di tengah memanasnya konflik antara Hamas dan Israel.

tangkap layar Al Arabiya/Reuters
DUKUNG GAZA - Para menteri luar negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir, Selasa (4/3/2025). Para pemimpin negara teluk Arab menggelar pertemuan di Baghdad, adapun pertemuan ini digelar di tengah memanasnya konflik antara Hamas dan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin negara Teluk Arab menggelar pertemuan di Baghdad, adapun pertemuan ini digelar di tengah memanasnya konflik antara Hamas dan Israel, Sabtu (17/5/2025).

Sumber diplomatik mengatakan pertemuan rutin ini dihadiri pejabat tinggi dan para menteri negara Teluk Arab.

Termasuk di antaranya Presiden Palestina Mahmoud Abbas jadi yang pertama tiba pada Jumat (16/5/2025).

Disusul Menteri Luar Negeri Suriah, UEA, Maroko,  Aljazair, Lebanon,Yordania, Oman, Tunisia, Arab Saudi hingga Bahrain.

Kemudian ada Menlu Komoro, Djibouti, Kuwait serta Bahrain. Serta Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez

Sama seperti pertemuan yang diselenggarakan pada Maret lalu, pada kesempatan kali ini perwakilan negara Teluk Arab turut membahas berbagai isu krusial yang mempengaruhi stabilitas kawasan.

Di antaranya ada isu konflik Gaza, di mana para pemimpin Arab menegaskan kembali dukungan mereka terhadap rencana rekonstruksi Gaza tanpa menggusur dua juta penduduknya.

Pernyataan ini ditegaskan sebagai bentuk penolakan atas rencana Presiden AS Donald Trump yang mengusulkan upaya relokasi massal warga Gaza.

Tak hanya itu Trump juga berambisi mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah."

Adapun Riviera sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling ikonik di Italia, terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis, desa-desa berwarna-warni di tebing, serta kaya sejarah dan kuliner khas.

"Saya punya konsep untuk Gaza yang menurut saya sangat bagus, jadikan itu zona kebebasan, biarkan Amerika Serikat terlibat dan jadikan itu zona kebebasan,” katanya kepada wartawan di Qatar sebelum berangkat ke Uni Emirat Arab, tujuan terakhir dari kunjungannya di Teluk.

Baca juga: Trump Bakal Relokasi Jutaan Warga Palestina ke Libya, Ngotot Ubah Gaza Jadi Zona Kebebasan

"Buat zona kebebasan yang sesungguhnya, karena tampaknya Gaza, setiap waktu, setiap 10 tahun, selalu terjadi lagi, bahkan lebih dari itu. Sebenarnya terus berulang. Itu tidak pernah menyelesaikan masalah Gaza,” ucapnya.

Trump menganggap bahwa langkah ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketegangan di Gaza dan memecahkan masalah demografis dan politik yang terkait dengan wilayah tersebut.

Namun banyak pihak melihatnya sebagai upaya untuk menghapus identitas dan hak-hak warga Palestina, serta berpotensi memperburuk konflik di Timur Tengah.

Bahkan Kepala PBB Antonio Guterres yang akan menghadiri pertemuan puncak tersebut, dengan tegas mengkritik tajam serangan Israel yang menghancurkan Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved