Senin, 29 September 2025

Malaysia Airlines Ditembak

Anwar Ibrahim dan Putin Bahas Kasus Panas Pesawat MH17, Alasan Rusia 'Tak Kooperatif' Dijelaskan

Dalam kunjungannya tersebut, Anwar Ibrahim mendapatkan kesempatan untuk membahas masalah MH17 secara langsung kepada Vladimir Putin

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Tangkap Layar Youtube Kompas TV
ANWAR IBRAHIM PUTIN - Tangkap layar Kompas TV saat pertemuan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin, Moskow pada Kamis (15/5/2025). Kasus pesawat Malaysian Airlines MH17 yang ditembak jatuh oleh militer Rusia pada 17 Juli 2014 lalu ikut menjadi topik panas yang dibahas Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Dalam pertemuan tersebut, Anwar mengangkat isu MH17 sebagai wujud representasi keluarga korban.

Ia menambahkan bahwa Putin mendengarkan aspirasi Malaysia dengan cermat dan menyampaikan simpati serta dukungan kepada keluarga korban.

"Putin juga menekankan pentingnya investigasi yang mendalam tanpa nuansa politik," kata Anwar.

ANWAR IBRAHIM PUTIN - Tangkap layar Kompas TV saat pertemuan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di sela-sela forum ekonomi yang digelar di Vladivostok, Rusia, Rabu (4/9/2024). Penuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim akan mulai kunjungannya ke Moskow besok Selasa (13/5/2025).
ANWAR IBRAHIM PUTIN - Tangkap layar Kompas TV saat pertemuan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di sela-sela forum ekonomi yang digelar di Vladivostok, Rusia, Rabu (4/9/2024). Penuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim akan mulai kunjungannya ke Moskow besok Selasa (13/5/2025). (Tangkap Layar Youtube Kompas TV)

Laporan ICAO pada Mei 2025 menyimpulkan bahwa pesawat MH17 ditembak jatuh oleh rudal Rusia saat melintas di wilayah timur Ukraina, di tengah konflik antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina.

Insiden ini menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak pesawat. ICAO berencana menetapkan mekanisme kompensasi dalam beberapa pekan mendatang.

Sebelumnya, pada November 2022, pengadilan Belanda memvonis dua warga Rusia dan satu warga Ukraina in absentia atas peran mereka dalam serangan tersebut.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan