Malaysia Airlines Ditembak
Anwar Ibrahim dan Putin Bahas Kasus Panas Pesawat MH17, Alasan Rusia 'Tak Kooperatif' Dijelaskan
Dalam kunjungannya tersebut, Anwar Ibrahim mendapatkan kesempatan untuk membahas masalah MH17 secara langsung kepada Vladimir Putin
Penulis:
Bobby W
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh oleh militer Rusia pada 17 Juli 2014 lalu ikut menjadi topik panas yang dibahas Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Anwar Ibrahim terbang ke Moskow pada Selasa lalu (13/5/2025) untuk melalui agenda kunjungan 4 hari di Rusia.
Dalam kunjungannya tersebut, Anwar Ibrahim mendapatkan kesempatan untuk melakukan dialog empat mata langsung bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Berbagai isu diperbincangkan oleh dua pemimpin negara tersebut dan salah satu di antaranya adalah tragedi MH17.
Pada 17 Juli 2014, dunia digemparkan oleh jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah timur Ukraina saat dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Pesawat Boeing 777 dengan 298 penumpang dan awak ini ditembak jatuh oleh rudal Buk milik Rusia, menurut kesimpulan investigasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan pengadilan Belanda.
Insiden ini terjadi di tengah konflik bersenjata antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah tersebut
Di pengusutan kasus tersebut, sikap pemerintah Rusia menjadi sorotan dunia karena administrasi Putin dinilai tak kooperatif dalam mengungkap tragedi tersebut.
Saat membahas topik tersebut dengan Anwar Ibrahim, Vladimir Putin membantah klaim tersebut.
Putin menyatakan bahwa dirinya tidak bersedia bekerja sama dengan otoritas internasional terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 2014.
Baca juga: 5 Fakta Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Turki: Putin Tidak Datang, Zelensky Juga Tidak Datang
Hal ini diungkapkan melalui pernyataan Anwar Ibrahim kepada media pada Kamis (15/5/2025).
Dalam pertemuan bilateral di Kremlin, Putin menegaskan kepada Anwar Ibrahim bahwa Moskow sejak awal mengusung penyelidikan independen dan mendalam atas insiden tersebut
Putin juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan akses penuh funa memastikan kredibilitas temuan ICAO yang menyimpulkan tanggung jawab Rusia atas serangan tersebut.
Anwar pun menyatakan akan menyampaikan respons Putin tersebut kepada keluarga korban MH17.
"Yang dapat saya konfirmasi adalah Putin menyangkal tuduhan bahwa ia tidak ingin bekerja sama. Namun, ia menolak bekerja sama dengan lembaga yang dianggap tidak independen oleh Rusia," ujarnya seperti yang dikutip dari Bernama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.