Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Israel Keluarkan Peringatan Evakuasi di Yaman Saat Trump Kunjungi Negara-negara Teluk

Israel keluarkan peringatan evakuasi warga dari Yaman di tengah kunjungan Presiden Trump ke negara-negara Teluk.

Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berfoto di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Israel mengimbau warganya segera tinggalkan Yaman di tengah kunjungan Presiden AS Donald Trump ke negara-negara Teluk. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel baru-baru ini mengeluarkan peringatan evakuasi bagi warga mereka yang berada di Yaman.

Langkah ini dilakukan di tengah kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke beberapa negara di kawasan Teluk.

Situasi di Yaman semakin memanas, dengan konflik yang terus berlanjut antara pasukan pemerintah dan kelompok Houthi.

Peringatan evakuasi ini bertujuan mengamankan warga Israel dari potensi bahaya yang meningkat di wilayah tersebut.

Reuters dan Al Jazeera menyebutkan bahwa ketegangan di Yaman telah membuat banyak negara memperketat keamanan warganya.

Meski fokus utama kunjungan Trump ke negara-negara Teluk, termasuk Qatar dan Arab Saudi untuk mempererat kerja sama di kawasan Teluk, situasi di Yaman menjadi perhatian penting di balik layar.

Peringatan dari Israel ini mencerminkan betapa seriusnya kondisi keamanan di Yaman saat ini.

Pemerintah Israel mengimbau warganya untuk segera meninggalkan Yaman dan memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke sana untuk sementara waktu.

Trump Kunjungi Teluk Tanpa Singgah di Israel

Trump memulai kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah pada Selasa (13/5/2025).

Ia dijadwalkan melawat Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: Tiba di Qatar, Trump Dikejutkan Barisan Unta dan Parade Tesla Cybertruck, Tanpa Pengawalan Resmi AS

Israel tidak termasuk dalam agenda tur Timur Tengah Donald Trump.

Hal ini menimbulkan spekulasi tentang perubahan arah kebijakan AS di kawasan tersebut.

Menurut laporan Reuters, Israel merasa terpinggirkan karena Trump lebih menekankan hubungan dengan negara-negara Teluk, termasuk Qatar yang dituduh Israel mendukung Hamas.

Selain itu, Trump mengakhiri serangan udara AS terhadap Houthi.

Ia bahkan menjalin negosiasi langsung dengan Hamas untuk membebaskan sandera Amerika, Edan Alexander.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan