Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik India dan Pakistan

India vs Pakistan: Kedua Negara Sepakat Menahan Diri, Siapa yang Menang dalam Pertempuran Terakhir?

Untuk pertama kalinya di era modern, dua kekuatan yang hampir setara, khususnya dalam kekuatan udara, terlibat dalam pertempuran terbuka.

YouTube Al Jazeera English
INDIA VS PAKISTAN - India dan Pakistan terlibat dalam baku tembak di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di Kashmir selama lebih dari seminggu, menghidupkan kembali salah satu titik nyala militer paling tidak stabil di dunia.  

Polanya jelas: Perang-perang ini dimulai dan berakhir di tempat yang sudah dikenal, tetapi Pakistan muncul dengan kekuatan yang semakin melemah setiap kali. 

Demografi, persediaan militer, kapasitas ekonomi, dan geografi semuanya menguntungkan India.

Yang terpenting, uji coba nuklir Islamabad tahun 1998 gagal menghadirkan keseimbangan strategis yang pernah diciptakan oleh pencegahan Perang Dingin. 

Sebaliknya, kedua negara telah menetap dalam "zona abu-abu" yang genting di mana pertukaran singkat dan tajam menghindari melewati batas nuklir, tetapi hampir saja terjadi.

Keseimbangan yang tidak seimbang

Koresponden militer The Craddle mengungkapkan, India menikmati keunggulan militer di hampir setiap kategori – mulai dari perangkat keras dan jumlah pasukan hingga produksi pertahanan dalam negeri. 

Populasinya mencapai 1,42 miliar dibandingkan dengan Pakistan yang berjumlah 245 juta.

PDB-nya 11 kali lebih besar. Ketimpangan ini memungkinkan pengadaan senjata yang lebih tinggi dan produksi senjata yang lebih matang. 

India mengerahkan lebih dari dua kali lipat jumlah pasukan aktif dan cadangan dibandingkan Pakistan.

Untuk mengimbangi kesenjangan ini, Pakistan sangat bergantung pada pencegah nuklirnya dan berfokus pada menjaga paritas di udara. 

Sementara India memiliki dua kali lipat jumlah total sistem senjata dan 10 kali lipat lebih banyak kendaraan lapis baja, marginnya lebih sempit dalam kekuatan udara.

Itu bukan kebetulan: Islamabad telah memprioritaskan kemampuan angkatan udara, berinvestasi dalam pesawat berkualitas, sistem radar, dan pelatihan pilot.

Bagaimana angkatan udara mereka bersaing?

Armada India mencakup jet Rafale Prancis yang dilengkapi dengan radar AESA, yang menawarkan kemampuan siluman, pelacakan target yang unggul, dan ketahanan terhadap gangguan. 

"Negara ini juga mengoperasikan lebih dari 300 Su-30 dan MiG-29 Rusia, yang kuat dan mudah bermanuver tetapi terhambat oleh sistem radar PESA yang sudah ketinggalan zaman yang membatasi keterlibatan jarak jauh," tulis koresponden militer The Craddle.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved