Konflik Palestina Vs Israel
Qatar dan Mesir Puji Keputusan Hamas Bebaskan Tawanan AS-Israel: Isyarat Niat Baik Berdamai
Qatar dan Mesir puji rencana Hamas membebaskan tawanan AS-Israel, sebut sebagai langkah positif menuju gencatan senjata di Gaza.
TRIBUNNEW.COM - Qatar dan Mesir menyambut baik keputusan Hamas untuk membebaskan tawanan berkewarganegaraan ganda AS-Israel, Edan Alexander.
Dalam pernyataan bersama yang dilaporkan Al Jazeera dan Reuters pada Minggu (11/5/2025), Qatar dan Mesir menyambut baik keputusan Hamas membebaskan tawanan.
Keduanya menyebut langkah tersebut sebagai "isyarat niat baik" dan "langkah positif" menuju gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Mereka menganggap ini sebagai isyarat niat baik dan langkah positif menuju dimulainya kembali perundingan yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, mengamankan pembebasan tahanan dan tawanan, dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan," tulis pernyataan bersama itu.
Qatar dan Mesir juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus menjadi mediator dalam krisis Gaza, bekerja sama erat dengan Amerika Serikat.
Hamas sebelumnya menyatakan bersedia membebaskan Edan Alexander, tawanan berkewarganegaraan AS dan Israel.
Mereka juga mengonfirmasi telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat untuk merundingkan gencatan senjata dengan Israel.
Trump Konfirmasi Tawanan AS-Israel Dibebaskan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi seorang tawanan berkewarganegaraan ganda AS-Israel telah dibebaskan.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial Truth Social, Trump mengatakan bahwa Alexander, seorang tentara berusia 21 tahun yang ditawan sejak Oktober 2023, "akan pulang ke keluarganya".
Trump menyampaikan terima kasih kepada Qatar dan Mesir atas peran mereka sebagai mediator dalam proses pembebasan ini.
Baca juga: Kritik Terhadap Skema Bantuan Kemanusiaan AS di Gaza
Ia menyebut pembebasan Alexander sebagai "langkah yang diambil dengan itikad baik terhadap Amerika Serikat" dan berharap hal itu menjadi awal dari berakhirnya konflik.
"Semoga ini adalah langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini. Saya sangat menantikan hari perayaan itu!" tulis Trump.
Pengumuman ini muncul menjelang kunjungan resmi Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Perkembangan Terkini
Berikut ini perkembangan terkini perang Israel vs Hamas di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
-
Hamas Siap Bebaskan Tawanan AS-Israel, Mulai Pembicaraan Langsung dengan Washington
Hamas menyatakan kesiapannya untuk membebaskan Edan Alexander, seorang tawanan berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Minggu (11/5/2025) dan dikutip oleh Al Jazeera serta Reuters.
Kelompok militan itu juga mengonfirmasi telah memulai pembicaraan langsung dengan pemerintah Amerika Serikat.
Dialog tersebut bertujuan untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait rencana pembebasan tawanan maupun pembicaraan antara Hamas dan AS.
-
Utusan AS Steve Witkoff Tiba di Israel untuk Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata
Utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, dilaporkan tiba di Israel pada hari ini.
Kedatangannya merupakan bagian dari upaya untuk memfasilitasi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Cerita Saqr Taleb yang Membuat Gempar Israel, Bak Elang Memburu Geng Penjarah Makanan Gaza
Media Israel mengungkapkan bahwa Witkoff akan bertemu dengan pejabat Israel untuk membahas kelanjutan proses perdamaian yang tengah berjalan.
Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian upaya diplomatik yang lebih luas untuk menghentikan kekerasan di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Menurut laporan The Times of Israel dan Haaretz, pembicaraan ini juga melibatkan sejumlah negara penengah, termasuk Mesir dan Qatar.
Witkoff diketahui sebagai bagian dari delegasi AS yang terlibat dalam upaya mempercepat tercapainya gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Hingga kini, belum ada pengumuman resmi mengenai hasil dari pertemuan tersebut.
-
Trump Kunjungi Timur Tengah, Tidak Termasuk Israel
Donald Trump melakukan perjalanan ke Timur Tengah minggu ini.
Perjalanan ini mencakup kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Namun, Trump tidak memasukkan Israel sebagai bagian dari lawatannya.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat ketegangan yang masih terjadi di wilayah tersebut.
Sumber yang dilaporkan oleh Reuters menyebutkan bahwa tujuan utama perjalanan ini adalah untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Teluk dan membahas berbagai masalah regional.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan mengapa Israel tidak termasuk dalam agenda perjalanan kali ini.
Trump juga diperkirakan akan membahas kemungkinan langkah-langkah terkait dengan konflik di Gaza dan upaya perdamaian di wilayah tersebut.
-
Israel Lanjutkan Serangan di Gaza, 26 Warga Palestina Tewas
Pasukan Israel melanjutkan serangan udara di Gaza pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina.
Baca juga: Satu dari Delapan Tentara Israel di Gaza Tidak Dapat Kembali Bertugas karena Gangguan Jiwa
Serangan ini terjadi saat blokade total terhadap Gaza telah memasuki hari ke-71.
Blokade tersebut meliputi penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan air.
Kondisi di Gaza semakin memburuk dengan tidak adanya akses bantuan, sementara serangan Israel terus berlangsung.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan angka korban tewas dan luka-luka yang terus meningkat sejak dimulainya serangan.
Blokade yang diberlakukan Israel semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sumber yang dilansir oleh Al Jazeera mencatat bahwa pasokan medis juga semakin terbatas di Gaza, memperparah situasi kesehatan.
Selain itu, serangan ini juga meningkatkan ketegangan politik internasional, dengan berbagai negara mengecam aksi militer Israel di Gaza.
Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan terkait eskalasi serangan ini.
-
Israel Dukung Rencana Trump Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan bahwa Israel sepenuhnya mendukung rencana Trump untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Saar mengatakan, "Israel mendukung sepenuhnya upaya untuk membantu rakyat Gaza melalui pengiriman bantuan kemanusiaan."
Menurutnya, bantuan tersebut akan sangat penting dalam meringankan penderitaan yang dialami warga Gaza akibat konflik yang terus berlangsung.
Rencana Trump untuk mengirimkan bantuan ini mendapat perhatian internasional.
Banyak pihak yang berharap bantuan tersebut dapat sampai ke warga yang membutuhkan.
Baca juga: IRGC Siap Buka Gerbang Neraka, Israel Ancam Ratakan Teheran Iran Seperti Mereka Hancurkan Gaza
Pemerintah Israel mendesak agar pengiriman bantuan dilakukan dengan cara yang aman dan terkoordinasi, mengingat situasi yang semakin tegang di Gaza.
-
Israel Serang Hodeidah di Yaman, Peringatkan Penduduk Pelabuhan Houthi
Israel melancarkan serangan udara terhadap Hodeidah di Yaman setelah militer Israel memperingatkan penduduk di tiga pelabuhan yang dikuasai Houthi – Ras Isa, Hodeidah, dan Salif – untuk melarikan diri.
Serangan ini terjadi setelah militer Israel memberikan peringatan kepada warga setempat untuk mengungsi, karena potensi serangan udara yang semakin meningkat.
Hodeidah merupakan salah satu pelabuhan utama di Yaman dan memiliki peran penting dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terdampak konflik.
Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan serangan tersebut, namun langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi militer Israel untuk mengatasi ancaman yang ada.
Sebelumnya, militer Israel mengklaim bahwa Houthi menggunakan pelabuhan-pelabuhan tersebut untuk kegiatan militer, yang berpotensi mengancam keamanan kawasan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.