Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Punya Jagoan Hadapi Rusia, AS Kirim 19 Tank Abrams M1A2 SEPv3 Canggih ke Polandia
Pada 9 Mei 2025 kemarin, Polandia dilaporkan menerima kiriman 19 tank tempur utama M1A2 SEPv3 Abrams dari Amerika Serikat (AS), calon lawan tank Rusia
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Persenjataan sekunder meliputi senapan mesin berat Browning M2 kaliber .50 yang dipasang di stasiun senjata jarak jauh, dua senapan mesin M240 kaliber 7,62 mm [satu koaksial dan satu untuk pemuat], dan 12 peluncur granat asap untuk penyaringan defensif.
Sistem kendali tembakan tank mengintegrasikan elektronik canggih, termasuk penglihatan termal generasi berikutnya dan komputer balistik digital, yang memungkinkan penargetan yang tepat dalam kondisi siang atau malam.
SEPv3 juga dilengkapi dengan Trophy Active Protection System, sistem penghancur tangguh yang dikembangkan Israel yang mencegat rudal dan roket anti-tank yang datang dengan menggunakan penanggulangan peledak.
Sistem ini secara signifikan meningkatkan kemampuan bertahan terhadap ancaman modern seperti rudal Kornet 9M133 Rusia.
Perlindungan lapis baja pada M1A2 SEPv3 menggabungkan jaring uranium yang terkuras dalam lapis baja komposit Chobham, yang menawarkan ketahanan yang unggul terhadap proyektil energi kinetik dan kimia.
Peningkatan dari varian sebelumnya mencakup lapis baja menara dan lambung yang diperkuat, serta lapisan samping yang ditingkatkan untuk menangkal alat peledak rakitan.
Kemampuan bertahan tank semakin diperkuat oleh Ammunition Data Link, yang memungkinkan amunisi yang dapat diprogram disesuaikan dengan ancaman tertentu, dan unit daya tambahan yang mengurangi konsumsi bahan bakar selama operasi diam.
Awaknya yang berjumlah empat orang—komandan, penembak, pemuat, dan pengemudi—mendapatkan manfaat dari sistem Peningkat Penglihatan Pengemudi yang ditingkatkan, yang memberikan peningkatan visibilitas dalam kondisi kurang cahaya atau gelap melalui pencitraan termal beresolusi tinggi.
Rangkaian elektronik SEPv3 mencakup perangkat lunak SitaWare Frontline C4ISR, yang dipasok oleh Systematic Software Engineering Denmark, yang mengintegrasikan fungsi komando, kontrol, komunikasi, dan intelijen di seluruh tank Abrams Polandia dan kendaraan pendukung.
Sistem ini memungkinkan pembagian data secara real-time dengan platform lain, seperti sistem roket HIMARS milik Polandia dan jet tempur F-35, yang meningkatkan interoperabilitas medan perang. Tank ini juga dilengkapi sistem anti-IED AN/VLQ-12 CREW Duke untuk menetralkan bahan peledak yang dikendalikan radio, fitur penting untuk operasi di lingkungan yang diperebutkan.
Kemajuan ini memposisikan SEPv3 sebagai lompatan teknologi atas varian Abrams sebelumnya, seperti M1A1FEP, yang diterima Polandia secara massal sebanyak 116 unit antara tahun 2023 dan 2024.
Desain M1A2 SEPv3 mengambil pelajaran dari operasi AS di Irak dan Afghanistan, di mana tank Abrams menghadapi berbagai ancaman, mulai dari RPG pemberontak hingga rudal antitank canggih.
Dibandingkan dengan pesaing seperti T-14 Armata milik Rusia, SEPv3 menawarkan keandalan tempur yang terbukti, meskipun menara tak berawak T-14 dan sasis 48 ton yang lebih ringan memberikan keunggulan teoritis dalam kelincahan.
Namun, produksi Armata yang terbatas dan kinerjanya yang belum teruji di medan perang kontras dengan sejarah operasional Abrams yang luas, termasuk dominasinya dalam Perang Teluk 1991, di mana varian M1A1 menghancurkan ratusan T-72 Irak dengan kerugian minimal.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.