Paus Baru
Pidato Perdana Paus Leo XIV: Ucapkan Terima Kasih pada Paus Fransiskus hingga Tekankan Perdamaian
Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya, yakni mendiang Paus Fransiskus.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Tiara Shelavie
Mahmoud Abbas menyampaikan "doa terbaik bagi keberhasilan Paus Leo XIV dalam melaksanakan tugas mulianya dan mempertahankan warisan mendiang Paus Fransiskus."
Hal ini Abbas sampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada Kamis malam setelah Vatikan mengumumkan pemilihan paus baru.
Abbas menyoroti “pentingnya peran moral, agama, dan politik Vatikan dalam membela tujuan-tujuan yang benar,” seraya menambahkan bahwa “rakyat Palestina dan hak mereka atas kebebasan dan kemerdekaan” harus menjadi prioritas utama.
Di Gaza, komunitas Kristen kecil di daerah kantong itu mengatakan bahwa mereka gembira dengan terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik.
Mereka juga menyatakan keyakinannya bahwa Paus Leo XIV akan memberi perhatian kepada daerah kantong yang dilanda perang itu seperti yang dilakukan pendahulunya, Paus Fransiskus.
“Kami gembira dengan pemilihan Paus. Kami berharap hatinya akan tetap bersama Gaza seperti Paus Fransiskus,” ungkap George Antone, kepala komite darurat di Gereja Keluarga Kudus di Gaza, kepada Reuters.
“Kami memohon kepada paus yang baru untuk melihat Gaza melalui mata Paus Fransiskus dan merasakannya dengan hati Paus Fransiskus."
"Pada saat yang sama, kami yakin bahwa paus yang baru akan memberi perhatian pada Gaza dan perdamaiannya,” imbuh Antone.
Sebelumnya, mendiang Paus Fransiskus, yang berkampanye untuk perdamaian bagi daerah kantong yang hancur itu, menelepon gereja beberapa jam setelah perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, awal dari apa yang digambarkan oleh Vatican News Service sebagai rutinitas malam hari selama perang.
Baca juga: Gantikan Hobi Paus Fransiskus, Olahraga Apa yang Digemari Paus Leo XIV?

Mengenal Paus Leo XIV
Paus Leo XIV adalah seorang warga negara Amerika-Peru dari Chicago, yang lahir pada 14 September 1955.
Pada Januari 2023, Fransiskus mengangkatnya sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Lalu, pada bulan September, Fransiskus mengangkatnya sebagai Kardinal, menurut Vatikan.
Nama kepausan yang dipilih Paus baru, Leo, mengikuti tradisi panjang yang dimulai sejak Santo Leo I.
Prevost yang berusia 69 tahun itu telah menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Peru dan baru menjadi kardinal pada tahun 2023.
Ia hanya memberikan sedikit wawancara media dan jarang berbicara di depan umum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.