Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilihan Paus Baru

Apa Arti Asap Hitam dan Putih dalam Konklaf Pemilihan Paus? Mengepul dari Cerobong Kapel Sistina

Asap hitam mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina saat konklaf untuk pemilihan Paus, apa artinya? berikut pengertian asap hitam dan putih.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Tangkapan layar YouTube Reuters
ARTI ASAP HITAM - Tangkapan layar YouTube Reuters pada Kamis (8/5/2025) menunjukkan asap hitam mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Rabu (7/5/2025) malam. Asap hitam dan putih digunakan untuk mewakili keputusan para kardinal setiap hari. 

Meski begitu, para ahli menggunakan rapat tertutup sebelumnya untuk membuat tebakan yang masuk akal.

Jika keputusan akhir tidak dibuat pada hari pertama, orang-orang dapat memperkirakan sinyal asap berikutnya akan dibagikan pada pertengahan pagi hari berikutnya, yakni pada Kamis, 8 Mei 2025.

Para kardinal dapat menyelenggarakan hingga empat putaran pemungutan suara dalam satu hari, jika satu kandidat tidak terpilih.

Pengertian Konklaf Kepausan

Konklaf kepausan adalah pemilihan paus baru, yang diselenggarakan oleh Dewan Kardinal, yakni para uskup dan pejabat Vatikan yang dipilih oleh Paus.

Para kardinal bertugas memberikan suara untuk salah satu kolega mereka untuk mengambil alih peran Paus.

Selama konklaf, para kardinal diasingkan, dan tidak dapat berkomunikasi dengan "dunia luar."

Sebelum memberikan suara, para kardinal membahas berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Gereja Katolik.

Mereka kemudian berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk memohon bimbingan Roh Kudus tentang siapa yang akan menjadi penerusnya.

Baca juga: Sambut Paus Baru, Penjahit Vatikan Siapkan Jubah Khusus untuk Pengganti Fransiskus

KONKLAF DIMULAI. - Gambar diambil dari Twitter/X Vatican News @VaticanNews, Rabu (7/5/2025). Pemilihan Paus tidak selalu merupakan prosedur formal dan berdasarkan peraturan yang kita kenal saat ini. Semuanya berubah pada tahun 1271 setelah pemilihan paus berlangsung hampir tiga tahun.
KONKLAF DIMULAI. - Gambar diambil dari Twitter/X Vatican News @VaticanNews, Rabu (7/5/2025). Pemilihan Paus tidak selalu merupakan prosedur formal dan berdasarkan peraturan yang kita kenal saat ini. Semuanya berubah pada tahun 1271 setelah pemilihan paus berlangsung hampir tiga tahun. (Twitter/X Vatican News @VaticanNews)

Untuk pemilihan yang sebenarnya, para kardinal memasuki Kapel Sistina, mengambil sumpah kerahasiaan, dan menyegel pintu gereja.

Setiap kardinal memberikan suara melalui pemungutan suara rahasia.

Ia mengucapkan doa dan kemudian memasukkan surat suaranya ke dalam piala besar.

Jika salah satu kandidat tidak memperoleh suara mayoritas dua per tiga, pemilihan ulang akan diadakan.

Proses ini diulang hingga salah satu kandidat memperoleh suara yang diperlukan.

Setelah seorang kandidat menerima dua pertiga suara para kardinal, menerima jabatan tersebut dan memilih nama kepausannya, kardinal diakon senior mengumumkannya dari balkon Basilika Santo Petrus sebelum paus baru melangkah keluar untuk menghadapi khalayak.

Baca juga: Konklaf 2025, Paus Baru di Tengah Krisis Dunia

Diberitakan AP News, para kardinal diharapkan untuk menolak segala pengaruh “sekuler” dalam memilih paus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved