Konklaf Pemilihan Paus Baru: Apa Perbedaan Makna Asap Putih dan Hitam di Atas Kapel Sistina?

TRIBUNNEWS.COM - Selama Konklaf atau pemilihan Paus Baru, para kardinal akan memutus komunikasi sementara dari masyarakat luar.

Diketahui Konklaf berlangsung di Kapel Sistina Vatikan, hari ini, Rabu (7/5/2025).

Konklaf Paus baru akan berjalan dalam prosesi rahasia, Kapel Sistina juga ditutup untuk pengunjung selama hari-hari.

Selama konklaf, Dewan Kardinal membahas kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Gereja Katolik. Mereka kemudian berkumpul di St. Basilika Petrus untuk berdoa terkait siapa yang harus menjadi Paus berikutnya, menurut Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat (AS).

Sebelum pemilihan dimulai, para kardinal pemilih memasuki Kapel Sistina, mengambil sumpah kerahasiaan dan menutup pintu gereja.

Adapun saat pemilihan Paus baru, setiap kardinal memberikan suara melalui surat suara rahasia, mengutip Vatikan News. 

Dia mengucapkan doa dan kemudian menjatuhkan surat suaranya dalam sebuah piala besar, menurut Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat.

Empat putaran pemungutan suara dilakukan setiap hari sampai satu kandidat Paus menerima dua pertiga suara.

Asap Jadi Media Komunikasi

Selama acara yang dirahasiakan dan terkunci ini, cerobong asap di atas Kapel Sistina akan menjadi satu-satunya petunjuk bagi publik tentang bagaimana proses konklaf berlangsung. 

Asap yang keluar dari cerobong asap tersebut menjadi tanda kepada publik tentang terpilihnya Paus baru pengganti Paus Fransiskus.

Baca juga: 10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem 

Asap hitam dan putih selama konklaf mewakili keputusan para kardinal untuk hari itu.

Mengutip USA, jika satu kandidat tidak menerima dua pertiga suara maka surat suara yang dibakar di kompor dengan campuran bahan kimia akan menghasilkan asap hitam.

Sementara jika seorang kandidat Paus baru terpilih, surat suara yang dibakar dengan bahan kimia akan menghasilkan asap putih.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)