Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Hollywood Ngamuk Dengar Trump Tetapkan Tarif 100 Persen ke Semua Film Luar Negeri
Presiden AS, Donald Trump menetapkan tarif 100 persen ke semua film yang diproduksi di luar negeri. Tarif film ini membuat Hollywood marah.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Sures mencatat bahwa membuat film di luar negeri bisa jauh lebih murah, sehingga tarif menyeluruh “bisa membuat bisnis film terhenti – yang merupakan hal terakhir yang dibutuhkan Hollywood setelah dua pemogokan dan resesi konten”.
Beberapa sumber industri meragukan bahwa rencana tarif semacam itu akan benar-benar dilaksanakan.
Sebagai kekayaan intelektual, film merupakan bentuk layanan – bukan barang.
Layanan biasanya tidak dikenakan tarif, dan tidak jelas bagaimana tarif Trump pada film asing akan berlaku.
Lebih jauh lagi, pernyataan Trump bahwa produksi film asing merupakan “ancaman keamanan nasional” mungkin tidak akan bertahan dalam pemeriksaan hukum.
Namun, para pemimpin industri hiburan menanggapi kemungkinan tersebut dengan serius.
Beberapa eksekutif telah menghubungi Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengenai usulan tarif tersebut, menurut dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut.
Belum Final
Terkait kegaduhan yang Trump buat, Gedung Putih mengatakan belum ada keputusan akhir terkait penetapan tarif 100 persen terhadap film-film luar negeri.
"Meskipun belum ada keputusan akhir tentang tarif film asing yang dibuat, pemerintah sedang menjajaki semua opsi untuk melaksanakan arahan Presiden Trump guna menjaga keamanan nasional dan ekonomi negara kita sekaligus menjadikan Hollywood hebat kembali," ucap Juru Bicara Gedung Putih, Kush Desai, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Iran Ultimatum Trump, Ancam Bakal Gempur Pangkalan Militer AS di Timur Tengah
Akibat dari pengumuman Trump ini, saham di platform streaming dan perusahaan produksi AS turun seketika.
Seperti Netflix yang mengalami penurunan 1,7 persen pada Senin (5/5/2025) sore.
Sementara Amazon mengalami penurunan 1,5 persen, Warner Bros Discovery dan Paramount masing-masing turun 1,1 persen dan 1 persen.
Di Australia dan Selandia Baru, para pembuat undang-undang di negara-negara tersebut menanggapi bahwa mereka akan mengadvokasi industri film masing-masing.
Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan pimpinan badan pemerintah Screen Australia mengenai tarif yang diusulkan dan bahwa "tidak seorang pun boleh meragukan bahwa kami akan dengan tegas membela hak-hak industri layar Australia".
Perlu diketahui, Australia dan Selandia Baru merupakan pusat produksi utama untuk waralaba global seperti seri Lord of the Rings, The Hobbit, dan berbagai film Marvel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.