Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Meksiko Meminta ICJ untuk Tidak Menormalisasi 'Dehumanisasi' terhadap Warga Gaza

Meksiko hari ini menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa dehumanisasi terhadap seluruh populasi di Gaza “tidak boleh dianggap wajar

Editor: Muhammad Barir
CIJ_ICJ
Ruang Pengadilan ICJ 

Meksiko Meminta ICJ untuk Tidak Menormalisasi 'Dehumanisasi' terhadap Warga Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Meksiko hari ini menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa dehumanisasi terhadap seluruh populasi di Gaza “tidak boleh dianggap sebagai hal yang wajar,” dan mengatakan bahwa momen ini merupakan “titik krusial” bagi hukum dan organisasi internasional.

"Ini adalah momen penting, bukan hanya untuk melindungi peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, pelestarian kemanusiaan kita bersama juga dipertaruhkan. Dunia tidak boleh dan tidak dapat menormalisasi dehumanisasi terhadap seluruh masyarakat," kata Pablo Arrocha Olabuenaga, yang mewakili Meksiko di pengadilan Den Haag.

“Tidak ada konflik yang dapat mengorbankan martabat manusia.”

Meksiko meminta pengadilan untuk menegaskan bahwa semua negara anggota PBB, termasuk Israel, terikat secara hukum untuk menegakkan hak istimewa dan kekebalan PBB dan badan-badannya, memfasilitasi bantuan kemanusiaan, dan menghindari tindakan yang menghalangi upaya bantuan di wilayah yang diduduki, kata Arrocha.

“Realitas yang telah terjadi di depan mata kita di Gaza tidak dapat dan tidak boleh dibenarkan,” katanya. “Anak-anak tidak punya makanan. Nyawa melayang.”

Ia berpendapat bahwa bencana kemanusiaan di Gaza adalah “pilihan yang disengaja, konsekuensi dari keputusan politik,” dan menekankan bahwa bencana tersebut dapat dihindari dan diubah kembali.

Atas nama Meksiko, ia meminta Israel, sebagai negara anggota PBB dan kekuatan pendudukan, untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan kewajiban hak asasi manusia, termasuk mengizinkan dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan memastikan perlindungan warga sipil.

Patricia Perez, yang juga mewakili Meksiko, menyampaikan kepada pengadilan bahwa situasi semakin “parah” setiap harinya meskipun ada seruan internasional berulang kali agar penahanan diri, akses, dan perlindungan dilakukan.

Ia mengatakan kondisi yang memburuk menyoroti taruhan hukum dan moral yang mendesak dalam kasus ini, khususnya kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional.

Israel telah  menutup semua penyeberangan Gaza  sejak 2 Maret, menghalangi pasokan penting memasuki wilayah kantong itu meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang dilanda perang itu.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved