Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Drone Israel Tembak Kapal Bantuan Kemanusiaan, Freedom Flotilla Menuju Gaza Terbakar di Dekat Malta

Sebuah kapal sipil yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak Jumat dini hari saat berlayar

Editor: Muhammad Barir
Foto: freedomflotilla.org
KAPAL FREEDOM FLOTIILLA- Kapal Freedom Flotilla, Sebuah kapal sipil yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak Jumat dini hari saat berlayar di perairan internasional dekat pulau Malta, kata Koalisi Armada Kebebasan dalam sebuah pernyataan. Pukul 00.23 waktu Malta, sebuah kapal FreedomFlotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak. Bagian depan kapal menjadi sasaran dua kali, mengakibatkan kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal. 

Awak kapal kehilangan aliran listrik dan komunikasi dengan kapal terputus, FFC menambahkan. 

“Duta besar Israel harus dipanggil dan bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade yang sedang berlangsung dan pemboman kapal sipil kami di perairan internasional,” kata FFC dalam sebuah pernyataan. 

“Kami menuntut Malta untuk segera menanggapi kewajibannya dan memastikan keselamatan semua orang yang berada di atas kapal tersebut.”

Serangan Israel terjadi tepat dua bulan setelah pihak berwenang menghentikan semua bantuan kemanusiaan dan barang komersial memasuki Gaza.

Menurut Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, blokade tersebut—yang sekarang menjadi yang paling parah sejak perang dimulai 18 bulan lalu—telah menjerumuskan hampir 91 persen populasi, sekitar dua juta orang, ke dalam krisis pangan.

Ia menambahkan bahwa hampir 92 persen anak-anak dan ibu menyusui menderita kekurangan gizi parah, yang “menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan dan perkembangan mereka.”

 

 

Kirim Sinyal SOS

Pada pukul 00:23 waktu Malta, kapal Freedom Flotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak.

Bagian depan kapal menjadi sasaran dua kali, mengakibatkan kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal.

Kapal tersebut saat ini berada di perairan internasional dekat Malta.

Sinyal bahaya SOS telah dikirim, dan hanya Siprus selatan yang menanggapinya dengan mengirimkan kapal.

Tidak ada negara lain yang menanggapi. Serangan pesawat nirawak tersebut tampaknya secara khusus menargetkan generator kapal, dan kapal tersebut kini berisiko tenggelam dengan 30 aktivis hak asasi manusia internasional di dalamnya.


SUMBER: ANADOLU AJANSI, MIDDLE EAST EYE 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved