Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.163: UE Siapkan Rencana B Jika AS Lepas Tangan dari Perundingan Damai
Uni Eropa (UE) sedang mempersiapkan "rencana B" untuk menjaga keberlanjutan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko, memastikan kesepakatan investasi terbaru dengan Amerika Serikat tidak akan mengubah kepemilikan perusahaan milik negara Ukraina.
Svyrydenko menyatakan, perusahaan-perusahaan seperti Ukrnafta, produsen minyak terbesar Ukraina, dan Energoatom, produsen energi nuklir utama, tetap berada di bawah kendali negara.
“Kepemilikan perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan beralih, dan negara tetap memiliki kendali penuh,” ujar Svyrydenko dalam keterangan yang dilaporkan oleh media Ukraina.
Selain itu, Svyrydenko menambahkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari investasi baru ini tidak akan dikenakan pajak baik di Amerika Serikat maupun Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa sejumlah kelompok kecil tentara Ukraina masih bersembunyi di ruang bawah tanah dan tempat persembunyian di wilayah Kursk, Rusia bagian barat.
Putin menyampaikan klaim ini dalam sebuah acara di Moskow pada hari Rabu.
Menurutnya, penyadapan komunikasi radio yang diperoleh menunjukkan bahwa beberapa tentara Ukraina yang tertinggal telah meminta komandan mereka untuk dievakuasi dari daerah tersebut.
Putin tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah tentara yang dimaksud atau kondisi di lapangan.
Baca juga: Ukraina dan AS Teken Kesepakatan Mineral Langka Usai Negosiasi Penuh Ketegangan
-
Uni Eropa Siapkan Rencana B Jika AS Tinggalkan Perundingan Damai Ukraina
Diplomat utama Uni Eropa, Kaja Kallas, dalam wawancaranya dengan Financial Times menyebut Uni Eropa melihat tanda-tanda bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengubah pendekatannya terhadap Ukraina.
"Beberapa pihak di AS mungkin berpikir untuk meninggalkan Ukraina dan tidak lagi berusaha mencapai kesepakatan dengan Rusia karena kesulitan yang dihadapi," ungkap Kallas.
Rencana B ini bertujuan untuk memastikan bahwa Uni Eropa tetap dapat mempertahankan tekanan terhadap Rusia meski AS mengubah arah kebijakannya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.