Jumat, 3 Oktober 2025

AS dan Israel Bernasib Sama: Dilanda Kebakaran Dahsyat, Prediksi Pejabat Ternyata Tepat

Kebakaran besar di Israel saat ini disebut sebagai yang terparah dalam sejarah negara Zionis itu.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
X/Sfrantzman
KEBAKARAN BESAR – Kebakaran terlihat jalan yang berada di dekat kawasan Latrun, Israel, pada 30 April 2025. 

TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran besar di Israel saat ini disebut sebagai yang terparah dalam sejarah negara Zionis itu.

Sudah seminggu api berkobar di perbukitan Yerusalem. Rabu pagi kemarin api juga muncul di area sebelah barat Yerusalem, termasuk Beit Shemesh, Latrun, Neve Shalom, Bekoa, Taoz, dan Nachshon.

Menurut pemberitaan All Israel News, Dinas Pemadam Kebakaran Israel awalnya melaporkan kemunculan api di setidaknya lima area di barat Yerusalem.

Api terus membesar dan menyebar karena karena angin kencang. Rute 1 yang menjadi jalan utama antara Yerusalem dan Tel Aviv terpaksa ditutup.

Polisi meminta warga Israel agar tidak berkendara di jalan itu agar pemadam kebakaran bisa bergerak cepat ke area terdampak.

Lantaran api menyebar dengan cepat, banyak pengendara yang meninggalkan kendaraan mereka di jalanan yang macet. Mereka memilih menyelamatkan diri dari api dengan cara berjalan kaki.

KEBAKARAN BESAR DI YERUSALEM - Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Kamis (1/5/2025), memperlihatkan petugas pemadam kebakaran Israel berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki.
KEBAKARAN BESAR DI YERUSALEM - Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Kamis (1/5/2025), memperlihatkan petugas pemadam kebakaran Israel berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

Menteri Pertahanan Israel Katz meminta militer untuk membantu memadamkan api di perbukitan Yerusalem.

“Kita berada dalam keadaan darurat nasional dan kita harus memusatkan semua personel yang tersedia untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dan mengontrol api,” ujar Katz hari Rabu.

Beberapa daerah lain di Israel juga dilahap api, misalnya di Lachish dan Afula.

Akibat kebakaran itu, acara peringatan hari kemerdekaan Israel yang memerlukan keberadaan pemadam kebakaran akan dibatalkan.

Kota Yerusalem mengumumkan pembatalan semua acara peringatan hari kemerdekaan di kota itu. Seperti Yerusalem, Kota Tel Aviv, Ashkelon, Modiin, Beersehab, Mevasseret Zion, Lod, Ariel, Maaleh Adumim juga membatalkan acara.

Baca juga: Israel Tuduh Palestina Perluas Kebakaran di Yerusalem, Menteri Zionis Ben-Gvir Cari Kambing Hitam

Angkatan Udara (AU) Israel turut membantu pemadaman api dengan mengerahkan pesawat transport C-130J Super Hercules ke area Yerusalem. Di samping itu, AU juga mengerahkan beberapa helikopter.

Israel merasa perlu meminta bantuan negara-negara lain di kawasan Laut Tengah guna menjinakkan api. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengaku telah meminta menteri luar negeri negara lain untuk membantu.

Negara-negara yang telah dihubungi Israel ialah Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

Disebut yang terbesar dalam sejarah

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem Shmulik Friedman mengatakan kebakaran itu bisa jadi adalah yang terbesar dalam sejarah Israel.

“Kita berada di tengah-tengah karhutla yang sangat besar, mungkin terbesar di negara itu,” ujar Friedman saat konferensi pers hari Rabu.

Dia memperkirakan pemadaman akan berlangsung sangat lama. “Kita jauh dari kata berhasil mengatasi api”.

Friedman mengatakan pihaknya sampai saat ini belum mengetahui penyebab kebakaran parah itu.

Lalu, dia memperingatkan bahwa angin diperkirakan akan makin kencang sehingga bisa membuat api menyebar lebih luas lagi.

Sementara itu, kepolisian Israel mengumumkan telah menangkap beberapa orang yang membawa peralatan pembuat api. Namun, pemerintah Israel belum secara resmi mengumumkan apakah api itu disebabkan oleh pembakaran yang disengaja oleh orang ataukah karena kelalaian.

Sudah diprediksi

Beberapa bulan lalu para pejabat Israel sudah memprediksi kebakaran besar akan segera melanda Israel.

Baca juga: Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

Mereka memperingatkan anggaran dan personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mungkin tak akan mencukupi untuk menangani kebakaran itu.

Kepada Times of Israel, seorang asisten komisioner pemadam kebakaran meyakini amukan api akan tiba di Israel.

"Tak ada cara menghindarinya," kata asisten itu.

Dikabarkan, suhu telah melonjak naik di Mediterania Timur. Pejabat pemadam kebakaran menyebut kebakaran itu bisa saja separah kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), yang menjadi sorotan.

"Kebakaran berskala Los Angeles tidaklah mustahil," kata pejabat tersebut.

Lain daripada itu, seorang perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyebut jumlah personel pemadam tidak memenuhi "standar global".

"Kami merekrut sedikit pemadam untuk dinas ini, tetapi pastinya ini tidak memenuhi standar global," ujarnya.

"Saya sedikit berhati-hati dalam mengatakan hal ini, tetapi kami ingin bersiap, kami ingin merekrut lebih banyak personel pemadam."

Dia menyebut situasi akan lebih baik jika dinas itu memiliki anggaran yang lebih besar.

"Sekarang ini kami melakukan semaksimal mungkin dengan apa yang kami punya."

All Israel News melaporkan Israel sudah berulang kali dilanda kebakaran. Kebakaran itu terjadi baik secara alami maupun disengaja.

Pada 2016, ada sekitar seperempat warga Kota haifa yang harus mengungsi karena kebakaran besar. Ada 500 apartemen yang hangus.

Saat itu pemerintah Israel mengklaim ada banyak api yang muncul tidak secara alami.

Kebakaran di Los Angeles

Kebakaran besar di Israel terjadi beberapa bulan setelah kawasan Los Angeles di Amerika Serikat (AS) dilanda salah satu kebakaran terparah dalam sejarah AS.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda daerah Los Angeles, negara bagian California, Amerika Serikat (AS), pada bulan Januari 2025 disebut menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Bahkan, kebakaran di Los Angeles diperkirakan bakal menjadi salah satu bencana alam paling merugikan dalam sejarah AS.

KEBAKARAN BESAR - Petugas pemadam kebakaran narapidana menggali garis pembatas saat mereka memadamkan Kebakaran Palisades pada 11 Januari 2025 di Los Angeles, California. Kebakaran Palisades telah meluas hingga lebih dari 22.000 hektar dan telah menghancurkan ribuan rumah. Api saat ini sudah dapat dipadamkan sebesar 11 persen.
KEBAKARAN BESAR - Petugas pemadam kebakaran narapidana menggali garis pembatas saat mereka memadamkan Kebakaran Palisades pada 11 Januari 2025 di Los Angeles, California. Kebakaran Palisades telah meluas hingga lebih dari 22.000 hektar dan telah menghancurkan ribuan rumah. Api saat ini sudah dapat dipadamkan sebesar 11 persen. (Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Kantor berita Associated Press menyebut kebakaran itu setidaknya telah menewaskan sebelas orang dan menghanguskan lebih dari 12.000 bangunan.

Saat itu sejumlah pihak mulai memberikan estimasi kerugian.

AccuWeather dalam kajian awalnya memperkirakan kerugian ekonomi akibat kebakaran di Los Angeles mencapai $135 miliar hingga $150 miliar.

Sementara itu, kerugian akibat badai Helena yang melanda enam negara bagian AS pada musim dingin tahun kemarin mencapai $225 miliar dan $250 miliar.

"Ini akan menjadi karhutla dengan kerugian terbesar dalam sejarah California modern dan mungkin sekali karhutla dengan kerugian terbesar dalam sejarah AS modern, karena api muncul di area berpenduduk padat di sekitar Los Angeles dengan beberapa properti berharga termahal di negara ini," kata Jonathan Porter, kepala meteorologi di AccuWeather. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved