Konflik Rusia Vs Ukraina
Meski 600 Tentara Korut Tewas di Perang Ukraina, tapi Tetap Berhasil Bantu Rusia Rebut Kursk
Korea Selatan menyebut sebanyak 600 tentara Korea Utara diyakini tewas saat bertempur untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Kabar hadirnya pasukan Korea Utara di Rusia ini juga diperkuat dengan ucapan terima kasih dari Presiden Rusia, Vladimir Putin kepada Kim Jong Un.
Vladimir Putin pada hari Senin (28/4/2025) mengucapkan terima kasih kepada Kim Jong Un karena telah membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk dari Ukraina.
"Teman-teman Korea bertindak berdasarkan sentimen solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati," kata Putin, dikutip dari The Moscow Times.
Baca juga: Kim Jong Un Janji Bangun Monumen untuk Tentara Korea Utara yang Gugur di Rusia, Korsel Kecam Keras
"Kami sangat menghargainya dan sangat berterima kasih kepada Kamerad Kim Jong Un secara pribadi dan kepada rakyat Korea Utara," ungkapnya.
Selama akhir pekan, Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov juga memuji "kepahlawanan" tentara Korea Utara, dengan mengatakan mereka telah "memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan pasukan Ukraina".
Di hari yang sama, Kim juga untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa ia telah mengerahkan pasukan ke Rusia.
Kantor Berita Korea Utara, KCNA melaporkan bahwa tentara Pyongyang berpartisipasi dalam operasi tempur untuk merebut kembali wilayah di wilayah Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus.
"Pasukan Korea Utara berpartisipasi dalam operasi pembebasan wilayah Kursk," tulis KCNA.
Baca juga: Pertama Kalinya, Korea Utara Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia, Kim Jong Un Sebut Mereka Pahlawan
Kim mengatakan pengerahan pasukan tersebut sejalan dengan perjanjian pertahanan bersama dengan Rusia, dan menyebut para prajurit tersebut sebagai "pahlawan dan perwakilan kehormatan tanah air", menurut KCNA.
Ia menambahkan bahwa sebuah monumen untuk mengenang "prestasi pertempuran" mereka akan segera dibangun di Ibu Kota Korea Utara, dan secara terbuka mengakui adanya korban dengan merujuk pada "batu nisan prajurit yang gugur".
"Negara harus mengambil langkah-langkah nasional yang penting untuk secara khusus menghormati dan merawat keluarga veteran perang," kata Kim.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.