Serangan AS di Sanaa Tewaskan 8 Orang, CENTCOM Sebut 800 Sasaran Dihantam
Serangan udara AS di Sanaa tewaskan 8 orang, lebih dari 800 target Houthi dihantam sejak 15 Maret, operasi terus berlanjut tanpa rincian resmi.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Delapan orang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di ibu kota Yaman, Sanaa, menurut pemberitaan stasiun Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, dikutip dari AP News.
Al Masirah melaporkan korban termasuk “anak-anak dan wanita” setelah serangan menargetkan distrik Bani al-Harith di utara Sanaa.
Militer AS melalui Komando Pusat (CENTCOM) mengonfirmasi telah menghantam lebih dari 800 target di Yaman sejak 15 Maret dalam operasi “Rough Rider.”
CENTCOM menyatakan serangan tersebut menewaskan “ratusan pejuang Houthi dan banyak pemimpin Houthi.”
Pernyataan resmi militer AS menyebut rincian operasi sengaja dibatasi demi keamanan operasional, dikutip dari Reuters.
Selain Sanaa, serangan udara juga dilaporkan menyasar provinsi Amran dan Saada, dengan dua korban tewas sudah dikonfirmasi sebelumnya.
Houthi mengklaim puluhan warga tewas dalam serangan tambahan di Saada yang menargetkan pusat penahanan.
Kampanye udara AS dimulai sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap pengiriman barang di Laut Merah dan Israel.
Pada 18 April, serangan udara di pelabuhan bahan bakar Ras Isa menewaskan 74 orang dan melukai 171 lainnya—insiden paling mematikan dalam operasi ini.
Arab News melaporkan, CENTCOM menyebut tujuan serangan adalah menghancurkan fasilitas komando, pertahanan udara, dan pembuatan senjata Houthi.
Pemerintahan Trump meningkatkan tekanan pada Iran, pendukung utama Houthi, agar menghentikan aliran senjata ke kelompok tersebut.
Baca juga: AS Gempur Sanaa, Serangan Balasan Houthi Ancam Jalur Perdagangan Dunia
Tiga senator Demokrat AS menuntut pertanggungjawaban atas potensi korban sipil dalam kampanye udara ini.
Aktivis hak asasi kemanusiaan mengungkapkan kekhawatiran tentang jatuhnya korban sipil akibat intensitas pengeboman.
Houthi terus meluncurkan rudal dan drone ke sasaran AS dan Israel di Laut Merah meski menghadapi serangan balasan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Houthi menembak jatuh tujuh drone MQ-9 Reaper AS senilai lebih dari 200 juta dolar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.