Konflik Rusia Vs Ukraina
Panglima Perang Rusia Puji Militer Korut, Dianggap Berjasa Karena Berhasil Caplok Kursk
Panglima perang Rusia memuji keberanian prajurit DPRK dari Korea Utara (Korut) yang terlibat dalam pencaplokan wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Valery Gerasimov, panglima perang Rusia memuji keberanian prajurit DPRK dari Korea Utara (Korut) yang terlibat dalam pencaplokan wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.
Adapun DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korut, yakni Democratic People's Republic of Korea (Republik Rakyat Demokratik Korea).
Pernyataan itu diungkap Gerasimov selama konferensi video bersama Presiden Vladimir Putin, Sabtu (26/4/2025).
Panglima sekaligus kepala Staf Angkatan Bersenjata itu Jenderal Rusia itu berulang kali melontarkan kalimat pujian, menyebut prajurit Korut berjasa.
Ia juga menuturkan keterlibatan pasukan milik Kim Jong-un tersebut sebagai faktor penting dalam keberhasilan Rusia di medan tempur.
Memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok angkatan bersenjata Ukraina terutama operasi merebut Kursk.
"Hari ini, pemukiman terakhir di wilayah Kursk, desa Gornal, telah dibebaskan dari pasukan Ukraina," kata Gerasimov dalam pertemuan konferensi video dengan Putin, mengutip dari The Moscow Times.
"Para tentara Korea Utara memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok angkatan bersenjata Ukraina," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Gerasimov mengungkap bahwa keterlibatan militer Korut sukses membuat lebih dari 76.000 pasukan Ukraina menderita selama penyerbuan mereka ke Wilayah Kursk, yang dilancarkan pada bulan Agustus tahun lalu.
Tak hanya menimbulkan lonjakan korban jiwa, kontribusi tentara Korut dimedan perang membuat Ukraine mengalami pembengkakan kerugian.
“Prajurit dan perwira Tentara Rakyat Korea, yang melaksanakan misi tempur bahu-membahu dengan prajurit Rusia, menunjukkan profesionalisme tinggi dan menunjukkan ketabahan, keberanian, dan kepahlawanan dalam pertempuran selama memukul mundur invasi Ukraina,” jelas Gerasimov.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.160: Ngobrol 4 Mata di Roma, Trump Akui Baikan dengan Zelensky
Sebagai bentuk perhargaan Gerasimov menambahkan, negaranya siap memberikan dukungan segera "dengan segala cara yang tersedia" kepada Korut.
Sesuai dengan isi perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara Moskow dan Pyongyang, yang mulai berlaku Desember lalu.
Korut Konfirmasi Telah Kirim Pasukan ke Rusia
Bersamaan dengan munculnya pernyataan jenderal Rusia yang memuji keberhasilan prajurit DPRK, Korut untuk pertama kalinya mengakui telah mengirim pasukan untuk berperang membantu Rusia melawan Ukraina.
Pengerahan pasukan ini diungkap Komisi Militer Pusat Korea Utara dalam laporan KCNA, Senin (28/4/2025).
Dalam keterangan resminya Komisi Militer Pusat Korea Utara menjelaskan bahwa negaranya di bawah perintah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk dari kendali Ukraina.
"Sub-unit dari angkatan bersenjata kami, telah berpartisipasi dalam operasi untuk membebaskan wilayah Kursk sesuai dengan perintah kepala negara Republik Demokratik Rakyat Korea,” kata Komisi Militer Pusat Korea Utara dikutip dari AFP, "
"Mereka yang berjuang demi keadilan semuanya adalah pahlawan dan perwakilan kehormatan ibu pertiwi," KCNA mengutip pernyataan Kim.
Dalam pernyataan yang disiarkan KCNA, presiden Korut Kim Jong Un juga memuji kontribusi tentaranya menyebut mereka sebagai "pahlawan" dan "perwakilan kehormatan tanah air".
Sebagai penghormatan atas jasa mereka, Kim berencana membangun monumen di ibu kota Pyongyang untuk mengenang "prestasi pertempuran" para pasukan Korea Utara.
Total Tentara Korut yang Bantu Rusia di Medan Perang
Mengutip dari Reuters, Korea Utara setidaknya telah mengirim sekitar 14.000 tentara ke Rusia untuk mendukung operasi militer Rusia di Ukraina, khususnya dalam upaya merebut kembali wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.
Menurut laporan, sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan sejak musim gugur 2024, dengan tambahan 3.000 pasukan dikirim pada awal 2025.
Pasukan ini termasuk unit khusus dari Korps Badai dan telah ditempatkan di berbagai lokasi di Rusia Timur, seperti Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk, sebelum diterjunkan ke garis depan di Ukraina .
Rusia diketahui menjanjikan bayaran sebesar 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 31 Juta per bulan bagi tentara Korea Utara (Korut) yang bersedia untuk ditugaskan ke Kursk garda depan konflik Rusia dan Ukraina.
Jumlah gaji yang dibayarkan oleh Moskow menunjukkan peningkatan fantastis hingga 10 kali lipat jika dibandingkan dengan gaji sebelumnya yang hanya dipatok 100 dan 300 won.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.