Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ignat Kuzin, Mata-mata Ukraina yang Dituduh Ledakkan Mobil Jenderal Rusia

FSB mengatakan Kuzin telah direkrut oleh badan intelijen Ukraina pada April 2023 di wilayah sekitar ibu kota Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
TVP Wolrd
PELAKU BOM - Ignat Kuzin, diduga berada di balik ledakan bom mobil yang menewaskan jenderal Rusia Yaroslav Moskalik. /Foto: FSB via X 

 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA -  Badan Keamanan Rusia (FSB) klaim telah menahan Ignat Kuzin yang dituduh sebagai mata-mata Ukraina.

Kuzin dianggap pelaku peledakan bom mobil yang menewaskan Jenderal Rusia Yaroslav Moskalik pada Jumat (25/4/2025) lalu.

"Ada alasan untuk percaya bahwa dinas khusus Ukraina terlibat dalam pembunuhan itu," kata  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Ukraina belum berkomentar soal tuduhan itu.

"Kuzin adalah penduduk Ukraina," kata FSB dikutip dari Newsweek.

JENDERAL RUSIA DIBOM - Kolase foto lokasi pengeboman mobil Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia. Dinas keamanan federal Rusia (FSB) menyatakan sudah menangkap pelaku yang diidentifikasi sebagai agen khusus Ukraina.
JENDERAL RUSIA DIBOM - Kolase foto lokasi pengeboman mobil Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia. Dinas keamanan federal Rusia (FSB) menyatakan sudah menangkap pelaku yang diidentifikasi sebagai agen khusus Ukraina. (@balashiha_online_mo; mil.ru)

Dia dituduh menanam alat peledak rakitan di dalam mobil  Volkswagen Golf yang kemudian diledakkan dari jarak jauh dari wilayah Ukraina, menurut media Rusia.

FSB mengatakan Kuzin telah direkrut oleh badan intelijen Ukraina pada April 2023 di wilayah sekitar ibu kota Ukraina.

Ia kemudian pergi ke Moskow pada September 2023.

Komite investigasi Rusia, yang membuka investigasi atas kematian Moskalik, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Kuzin "memberikan pengakuan," dan telah memberi tahu pihak berwenang Rusia bahwa ia telah bertindak atas instruksi pengurusnya.

Moskalik telah bekerja dalam negosiasi dengan Kyiv, kata Zakharova, setelah Rusia merebut Krimea dari Ukraina dan mendukung gerakan separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk timur pada tahun 2014.

Bom tersebut meledak tepat setelah utusan khusus Presiden AS Donald Trump , Steve Witkoff, mengunjungi Moskow untuk keempat kalinya tahun ini dalam upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Gedung Putih memberi sinyal pemerintah sudah kehabisan kesabaran untuk menengahi kesepakatan antara Rusia Vs Ukraina yang telah berperang sejak tahun lalu.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved