Paus Fransiskus Wafat
Umat Katolik Dunia Beri Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus yang Disemayamkan dalam Peti Kayu
Sejak pagi buta, ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit cerah musim semi.
Selama masa ini, berbagai upacara dan doa akan dilangsungkan untuk mengenang sosok pemimpin spiritual yang telah memberikan pengaruh besar bagi dunia.
Apa Itu Masa Sede Vacante?
Masa sede vacante adalah periode penting dalam Gereja Katolik yang terjadi ketika Takhta Suci kosong karena wafatnya atau pengunduran diri seorang Paus.
Istilah Latin ini secara harfiah berarti "kursi kosong", merujuk pada kekosongan kepemimpinan tertinggi di Vatikan.
Begitu seorang Paus wafat, proses sede vacante dimulai dengan verifikasi resmi dari Camarlengo, pejabat yang bertanggung jawab atas urusan administrasi Vatikan selama masa transisi.
Camarlengo akan memeriksa tubuh Paus dan secara resmi mengumumkan wafatnya kepada publik.
Setelah pengumuman, kamar pribadi Paus disegel.
Baca juga: Isi Wasiat Terakhir Paus Fransiskus untuk Messi yang Membekas di Hati
Gereja kemudian memasuki periode novemdiales, yakni sembilan hari berkabung dan misa untuk mengenang Paus yang telah wafat.
Setelah masa berkabung, para Kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun berkumpul dalam konklaf di Kapel Sistina, Roma.
Mereka melakukan pemungutan suara rahasia untuk memilih Paus baru.
Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total kardinal pemilih agar dapat terpilih.
Ketika Paus baru berhasil dipilih, asap putih akan keluar dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda bahwa dunia memiliki pemimpin baru.
Setelah itu, diumumkan secara resmi dengan ucapan: Habemus Papam ("Kita memiliki Paus").
Masa Sede Vacante Terlama dalam Sejarah
Sede vacante terpanjang tercatat dalam sejarah Gereja Katolik terjadi antara tahun 1268 hingga 1271, menyusul wafatnya Paus Klemens IV.
Proses pemilihan Paus saat itu berlangsung hampir tiga tahun karena konflik internal di antara para kardinal.
Situasi tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Gereja tentang pentingnya kesepakatan dan reformasi dalam proses konklaf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.