Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Palestina Sebut Hamas Anak Anjing, Tuduh Kelompok Itu Perpanjang Genosida di Gaza

Publik marah usai Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Hamas dengan kata-kata yang dianggap kurang pantas.

RNTV/TangkapLayar
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Publik marah usai Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Hamas dengan kata-kata yang dianggap kurang pantas. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dianggap telah memberikan kata-kata tak pantas pada Hamas selama pertemuan dewan Palestina, di Ramallah.

Para kritikus pun menuduh Abbas telah merusak persatuan nasional dalam menghadapi agresi Israel.

Selama sesi pertemuan tersebut, Abbas menuntut agar para tawanan Israel yang ditahan oleh perlawanan Palestina dibebaskan.

Namun Abbas mengatakannya, digambarkan dengan kalimat 'cabul' dan tidak pantas.

“Serahkan mereka dan kami selesai,” katanya, menurut Al-Jazeera, Kamis (24/4/2025).

Sementara The New Arab melaporkan bahwa Abbas menyebut Hamas sebagai “anak anjing”.

Abbas mengklaim bahwa kelompok itu memberi Israel alasan untuk memperpanjang genosida di Gaza.

Pernyataan tersebut langsung menuai kecaman di media sosial, aktivis dan komentator pun menuduh Abbas lebih memilih menyelaraskan kebijakan Israel daripada berdiri dengan rakyatnya sendiri.

Terutama karena Jalur Gaza menghadapi genosida Israel yang sedang berlangsung dan tetap dikepung.

Demi Tuhan, tidak ada orang Palestina yang akan merasa terhormat memiliki Abbas sebagai presiden mereka. Dia meninggalkan mengutuk musuh rakyat Palestina, yang bersikap keras dan gagal dalam kesepakatan tahanan, seperti yang dibuktikan oleh mediator dan semua orang yang berpikiran adil, untuk menyerang Hamas dengan bahasa cabul hanya sesuai dengan segelintir anggota gerakan yang telah berbalik melawan dirinya sendiri dan menempatkan dirinya dalam pelayanan pendudukan,” tulis seorang pengguna X, menurut Al-Jazeera.

Mahmoud Abbas adalah salah satu alasan pemborosan hak-hak Palestina, dan dia adalah faktor kunci dalam memungkinkan pendudukan Israel untuk mengendalikan wilayah Palestina,” kata pengguna media sosial lainnya.

Baca juga: Sandera Israel Omri Miran Rayakan Ulang Tahun di Terowongan: Netanyahu Tak Peduli Nasib Tawanan

Dia tidak layak menjadi pemimpin atau presiden yang mewakili perjuangan Palestina. Awal mengakhiri pendudukan dimulai dengan berakhirnya pemerintahan Abbas," ujat pengguna sosial media.

Aktivis juga mengkritik Abbas bagaimana ia berbicara kepada rekan-rekan politiknya, menyebut kata-kata vulgar dan tidak pantas saat menjadi kepala negara dan pemimpin gerakan pembebasan nasional.

Sementara itu Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pertemuan Dewan Pusat tersebut, dengan mengatakan itu “tidak mencerminkan konsensus nasional", mengutip Palestine Chronicle.

Hamas menggambarkan pertemuan Presiden Abbas itu sebagai kesempatan yang terlewatkan untuk membentuk front nasional terpadu melawan kebijakan genosida Israel di Gaza dan pemindahan paksa di Tepi Barat dan Yerusalem.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved