Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Siap Mundur dari Wilayah Ukraina, Perundingan Damai Dimulai di Inggris

Ada spekulasi bahwa Rusia memberi tahu Washington mengenai kemungkinannya untuk mencabut klaim atas sebagian wilayah Ukraina yang tidak diduduki.

Kremlin
VLADIMIR PUTIN - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Selasa (22/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara setelah pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Persatuan dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat di foto) di Minsk pada 6 Desember 2024. Rusia dikabarkan siap mempertimbangkan penarikan pasukan dari sejumlah wilayah Ukraina sebagai bagian dari langkah menuju perdamaian. 

Rubio menyebut, pertemuan ini sebagai "pertemuan teknis yang substantif dan baik".

Sementara Lammy menggambarkannya sebagai diskusi "produktif" menjelang "momen kritis bagi keamanan Euro-Atlantik".

Isu Krimea Jadi Batu Sandungan

Zelensky menegaskan, tidak akan mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.

Pernyataan ini muncul setelah laporan Financial Times menyebut Rusia mungkin siap menghentikan invasi dan menyerahkan sebagian ambisinya, asal AS mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea.

"Ukraina tidak mengakui pendudukan Krimea secara hukum. Tidak ada yang perlu dibicarakan," kata Zelensky.

Penasihat Kementerian Industri Strategis Ukraina, Yuriy Sak mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa isu Krimea adalah "hal yang tidak dapat dinegosiasikan".

Ia menambahkan, delegasi Ukraina datang ke London dengan "mandat yang sangat jelas dan sempit" untuk membahas gencatan senjata sebagai langkah awal menuju perundingan lanjutan.

Baca juga: Tawaran Terakhir Trump ke Ukraina untuk Hentikan Perang, Krimea Harus Jatuh ke Tangan Rusia

Putin Serukan Gencatan Senjata Paskah, Tapi Serangan Berlanjut

Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengumumkan gencatan senjata sementara selama akhir pekan Paskah.

Namun, Menteri Pertahanan Inggris John Healey melaporkan kepada Parlemen bahwa intelijen militer belum melihat adanya bukti pengurangan serangan.

"Putin mengatakan ingin perdamaian, tapi ia melanggar gencatan senjata dan terus mengulur waktu dalam negosiasi," ujarnya.

Healey juga mengungkap, kemajuan militer Rusia saat ini mulai melambat, meskipun tekanan terhadap Ukraina masih berlangsung di berbagai lini.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa Witkoff akan mengunjungi Moskow pekan ini untuk bertemu Presiden Putin dalam pembicaraan keempat mereka.

Korban Sipil Terus Bertambah Akibat Serangan Drone

Pada Rabu (23/4/2025) pagi, sembilan orang tewas di kota Marhanets, Ukraina, setelah sebuah drone Rusia menghantam bus yang membawa pekerja.

Serangan ini menambah daftar panjang serangan yang menargetkan infrastruktur sipil di berbagai wilayah Ukraina.

Sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022, ratusan ribu orang tewas atau terluka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved