Konflik Palestina Vs Israel
Terowongan Baru Bermunculan, Al-Qassam Umumkan Penyergapan Mematikan Unit Teknik Tentara Israel
Brigade Al Qassam kembali menyentak dengan operasi-operasi penyergapan Tentara Israel menggunakan taktik gerilya di terowongan.
Terowongan Baru Bermunculan, Al-Qassam Umumkan Penyergapan Mematikan Unit Teknik Tentara Israel
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan perlawanan Palestina, Brigade Al Qassam, Senin (21/4/2025) menyatakan kalau para petempurnya melakukan penyergapan mematikan yang menargetkan unit teknik Tentara Israel di Kota Gaza timur.
Pernyataan dari kelompok tersebut mengatakan bahwa para pejuang tersebut memancing unit tersebut ke pintu masuk terowongan yang telah dipasangi bahan peledak di lingkungan Al-Tuffah.
Baca juga: Detail Operasi Pemecah Pedang Al Qassam yang Rontokkan Jip Militer Israel Beserta Bala Bantuannya
Begitu pasukan 'Israel' tiba, bahan peledak tersebut diledakkan, yang mengakibatkan apa yang digambarkan kelompok tersebut sebagai banyaknya korban di antara para prajurit.
Penyergapan terjadi di sebelah timur daerah Al-Tuffah, dekat garis depan pertempuran yang sedang berlangsung.

Terowongan-Terowongan Baru
Penyergapan-penyergapan ini menandai kembalinya operasi gerilya yang dilakukan Brigade Al-Qassam dengan memanfaatkan jaringan terowongan yang hingga kini belum bisa diatasi sepenuhnya oleh IDF.
Sebelumnya, pada Minggu, Al Qassam juga menyergap pasukan Israel di Beit Hanoun, Gaza Utara.
Kembali aktifnya Al Qassam melakukan penyergapan membuat seorang pengamat militer Israel mewanti-wanti IDF.
Dia mengatakan, sayap militer Hamas berhasil mengubah kelemahannya menjadi keunggulannya.
Avi Ashkenazi, nama pengamat itu, mengatakan Hamas kini lebih memilih untuk menyimpan sisa-sisa kekuatan militernya.
Hamas enggan terlibat dalam pertempuran melawan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara berhadap-hadapan. Kelompok itu memilih untuk melarikan diri lewat terowongan.
“Hamas paham bahwa IDF beroperasi dengan sebagian kekuatannya, bahkan kurang, jadi memilih untuk menunggu pertempuran utama atau pertempuran besar,” kata Ashkenazi dalam artikel yang terbit di Maariv hari Minggu, (20/4/2025).
Dia mengatakan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, sudah menerapkan strategi gerilya sebagai bagian dari strategi baru dalam perang di Gaza.
Ashkenazi menyinggung laporan media Arab Saudi yang menyebutkan Hamas sedang sibuk merekrut 30.000 pejuang baru.
Pada saat yang bersamaan, Hamas menggali terowongan dan membuat jebakan untuk IDF.
Di samping itu, para pejuangnya memantau aktivitas IDF, melepaskan tembakan, dan menunggu peluang.
“Ketika peluang itu datang, mereka berupaya mengikuti pasukan [Israel], menyerang dengan tembakan antitank, dan bahkan mendokumentasikan kerusakannya demi tujuan propaganda,” ujarnya.
Menurut dia, peristiwa serangan Hamas beberapa hari belakangan ini menunjukkan strategi Hamas itu.
Serangan itu dilakukan oleh para pejuang Hamas yang berada di dalam terowongan.
Ashkenazi mengatakan hampir tiap hari tentara Israel menemukan terowongan baru di Gaza.
“Beroperasi keluar dari kesukarannya dan menggunakan taktik gerilya, mengubah kelemahan militernya menjadi keuntungan taktis: menembak dari jarak jauh, menanam bom, dan kabur cepat, inilah cara yang coba mereka gunakan untuk membuat IDF kehilangan keseimbangan,” kata pengamat yang juga kolumnis surat kabar Maariv itu.
Baca juga: Teriakan Sandera Brigade Al Qassam Minta Bebas, Koar PM Israel Sebut Hamas Alot
Dia mengatakan IDF sadar akan ancaman seperti itu dan kini sedang melakukan tindakan yang sesuai.
“Manuver saat ini sedang dijalankan dengan cara yang diperhitungkan, sembari menjaga margin keamanan, memperluas penggunaan pasukan zeni dan penggunaan tembakan untuk melindungi pasukan, memastikan sayap pertahanan, membersihkan area jebakan, mencari lokasi pintu masuk dan terowongan dan mencegah upaya musuh untuk membuat sergapan.”
Menurut dia, Kementerian Pertahanan Israel memahami bahwa operasi IDF di Gaza ditujukan untuk menekan Hamas. Namun, operasi itu merupakan proses yang “rapuh”.
“Karena Hamas kini mengobarkan perang gerilya, mengikuti rencana dan prosedur operasi, sembari melindungi nyawa para pejuang, menjadi upaya rumit yang tidak punya jaminan mampu dijalankan dalam jangka panjang.”

Hamas menyimpan pasukannya
Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 pejuangnya di Jalur Gaza.
Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.
Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.
Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara IDF tewas dan tiga lainnya terluka.
Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.
Terakhir kalinya tentara IDF tewas ialah pada bulan Januari lalu. Saat itu ada lima tentara Brigade Nahal yang tewas karena ledakan di sebuah bangunan di Beit Hanoun.
Baca juga: Hamas Disebut Gelar Rekrutmen Besar-besaran, Media Saudi: Butuh 30.000 Pejuang Baru
Menurut penyelidikan IDF, para pejuang Hamas yang terlibat serangan itu muncul dari pintu terowongan yang tidak terdeteksi. Terowongan itu sebenarnya sudah ditandai agar nanti dihancurkan IDF.
Hamas menembakkan sebuah RPG ke satu kendaraan yang membawa satuan pengintaian. Lalu, ada bom yang menghantam tim penyelamat yang tiba di tempat kejadian.
Seorang tentara yang bernama G’haleb Sliman Alnasasara (35) yang berasal dari Kota Rahat tewas.
Serangan seperti itu merupakan yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir di zona penyangga atau buffer zone.
Dalam serangan sebelumnya, pejuang Hamas muncul dari terowongan dan menargetkan Brigade Lapis Baja Ke-401 yang sedang memperluas zona keamanan di Kota Daraj dan Tuffah. Israel mengaku berhasil melenyapkan pejuang Hamas itu.
Yedioth Ahronoth mengklaim Hamas baru-baru ini memindahkan sebagian besar pasukannya guna menyimpan kekuatan demi menghadapi kemungkinan serangan darat besar-besaran oleh Israel.
Pada waktu yang sama, Hamas berupaya menyerang pasukan Israel, terutama jika infrastruktur terowongannya terancam oleh IDF.
Di sisi lain, IDF sudah mengurangi pengerahan tentara cadangan di pemukiman Israel dekat perbatasan.
(oln/khbrn/rntv/tribunnews*)
Konflik Palestina Vs Israel
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Israel Klaim Punya Senjata Laser Berkecepatan Cahaya, Apa Itu Sistem Pertahanan Iron Beam? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.