Paus Fransiskus, Paus yang Melayani dengan Rendah Hati, Sejak Kecil Dikenal Penggemar Sepak Bola

Paus Fransiskus, Paus yang Melayani dengan Gaya Menawan dan Rendah Hati, Dikenal Penggemar Sepak bola

TRIBUNNEWS.COM- Paus Fransiskus, Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah yang memikat dunia dengan gaya rendah hati, Dia telah meninggal hari Senin pada usia 88 tahun.

Paus Fransiskus dikenal sebagai penggemar sepak bola, khususnya klub San Lorenzo de Almagro dari Argentina. 

Dia bahkan telah menyatakan bahwa kecintaannya pada sepak bola diwariskan oleh ayahnya sejak kecil. 

Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, adalah penggemar berat sepak bola.  Klub favoritnya adalah San Lorenzo de Almagro, yang ia dukung sejak kecil hingga saat ini. 

Kecintaannya di sepak bola bahkan telah diwariskan oleh ayahnya. 

Paus Fransiskus pernah mengungkapkan bahwa ia mulai menyukai sepak bola setelah diajak ayahnya menonton pertandingan San Lorenzo di Stadion Gasometro pada tahun 1946. 

Beliau bahkan pernah menerima utusan San Lorenzo di Vatikan setelah klub tersebut menjuarai Copa Libertadores. 

Paus Fransiskus juga telah memberikan komentarnya tentang para pemain sepak bola terkenal seperti Pele, Diego Maradona, dan Lionel Messi. 

Ia menyatakan bahwa Pele adalah pemain terbaik sepanjang masa, sementara Diego Maradona dianggap sebagai atlet yang baik namun manusia yang gagal. 

Ia juga memberikan komentar datar tentang Lionel Messi, meskipun Messi kini dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah. 

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang miskin dan kelompok rentan. 

Ia juga dikenal karena komitmennya pada dialog antaragama dan dukungannya terhadap kesetaraan gender. 

“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell, camerlengo Vatikan, dalam sebuah pengumuman.

Fransiskus, yang menderita penyakit paru-paru kronis dan sebagian paru-parunya telah diangkat saat masih muda, dirawat di rumah sakit Gemelli pada 14 Februari 2025, karena krisis pernapasan yang berkembang menjadi pneumonia ganda.