Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Cabut Visa 27 Pejabat Prancis setelah Macron Berencana Akui Negara Palestina

Israel mencabut visa 27 pejabat Prancis setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana akui Negara Palestina beberapa bulan mendatang.

Kantor PM Israel/Avi Ohayon, GPO
NETANYAHU DAN MACRON - Foto diambil dari Facebook GPO, Senin (21/4/2025), memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) dan PM Israel Benjamin Netanyahu (kiri) berjalan bersama dalam pertemuan di pada Paris pada 10 Desember 2017. Pada Minggu (20/4/2025), Israel dikabarkan mencabut visa dari 27 pejabat Prancis setelah Macron berupaya mengakui negara Palestina beberapa bulan mendatang. 

"Prancis akan kehilangan pengaruh regionalnya dan merusak kedudukan mereka jika mereka mengakui negara Palestina," imbuhnya.

Menteri Luar Negeri Israel juga menegaskan komitmen pemerintahnya untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir, dengan mencatat jika hal ini dapat dicapai melalui cara diplomatik, hal itu dapat diterima.

Sa'ar mengatakan ia mengadakan pertemuan yang baik dengan mitranya dari Inggris, David Lammy, dan menambahkan, "Namun hal itu tidak berarti tidak ada perbedaan pendapat."

Selain itu, ia mengatakan pemerintah Israel akan melakukan segala upaya untuk mencapai kesepakatan baru dan masuk akal mengenai tahanan yang ditahan di Jalur Gaza.

"Jika kita tidak dapat membebaskan para tahanan dari Gaza melalui cara diplomatik, kita harus melakukannya melalui tindakan militer yang kuat," katanya.

Macron: Prancis akan Mengakui Negara Palestina

Sebelumnya, Macron mengatakan Prancis berencana mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang, namun dengan syarat bahwa negara-negara Arab di kawasan tersebut juga mengakui Israel.

"Kita perlu bergerak maju menuju pengakuan (negara Palestina). Jadi, dalam beberapa bulan ke depan, kita akan melakukannya," kata Macron dalam sebuah wawancara di televisi France 5 pada Rabu (9/4/2025).

Macron juga menyerukan agar para pendukung Palestina juga mengakui Israel jika Prancis berhasil mewujudkan rencananya.

"Tujuan kami adalah sekitar bulan Juni, bersama Arab Saudi, untuk memimpin konferensi ini di mana kami dapat menyelesaikan gerakan menuju pengakuan timbal balik oleh beberapa negara," kata Macron, seperti diberitakan Reuters.

Segera setelah pernyataan itu, pemerintah Israel menolak upaya Macron yang akan mendorong Prancis untuk mengakui negara Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved