Senin, 29 September 2025

Gempa di Myanmar

Bantu Korban Gempa Myanmar, Indonesia Layani 315 Pasien per Hari di RS Lapangan

Pemerintah Indonesia terus berikan pelayanan medis untuk korban gempa di Myanmar, layani 315 pasien per hari di RS Lapangan.

zoom-inlihat foto Bantu Korban Gempa Myanmar, Indonesia Layani 315 Pasien per Hari di RS Lapangan
BNPB
Pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan pada korban gempa Myanmar. Termasuk, pelayanan medis untuk masyarakat Myanmar yang masih berlangsung hingga Minggu (20/4/2025). (BNPB).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan pada korban gempa Myanmar

Termasuk pelayanan medis untuk masyarakat Myanmar yang masih berlangsung hingga Minggu (20/4/2025).

Berdasarkan data BNPB. Hingga hari ke-14 pascagempa M7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 lalu, Emergency Medical Team (EMT) Indonesia mengoperasikan pos kesehatan di Nay Pyi Taw.

Medical Center Tenaga Cadangan Kesehatan – Emergency Medical Team (TCK-EMT) Indonesia mencatat sebanyak 660 pasien berobat pada Minggu (20/4/2025).

Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja menginformasikan jumlah pasien yang ditangani mencapai 535 orang. Ary mengungkapkan antusiasme warga Myanmar sangat besar.

"Pelayanan medis akan berakhir pada esok hari (21/4)," katanya.

Menurut Ary, rata-rata jumlah pasien yang dilayani TCK-EMT Indonesia mencapai 315 pasien per hari.

“Diperkirakan bahwa besok jumlah pasien juga akan banyak karena merupakan hari terakhir pelayanan,” ujar Ary.

Baca juga: Dua Pekan Setelah Gempa Dahsyat, Myanmar Diterpa Lagi Guncangan 5,6 M, Warga Panik Berhamburan

Lebih lanjut, Ary menyampaikan Pemerintah Indonesia akan menyerahkan semua sarana dan prasarana rumah sakit lapangan kepada pihak 50 Bed Ottarathiri Hospital.

“Penyerahan simbolis akan disaksikan oleh pejabat Kementerian Kesehatan Myanmar,” ujarnya.

Selama pengoperasian Medical Center TCK-EMT Indonesia, sejumlah kasus telah ditangani oleh para dokter spesialis dan umum. Kasus yang tercatat antara lain nyeri otot, radang sendi, luka minor, ISPA, nyeri punggung, vertigo, gastritis, cefalgia. 

Ada juga kasus darurat yang ditangani di pos kesehatan yang berada di kompleks 50 Bed Ottarathiri Hospital.

Pasien dengan luka robek, luka tusuk, fraktur dan stroke juga ditangani para dokter Indonesia.

Sementara itu, Ary menambahkan pelayanan kesehatan diterima secara baik oleh pemerintah setempat dan khususnya warga Myanmar.

“Apa yang telah dilakukan di sini, pasti akan menjadi kenangan dan catatan yang indah bagi masyarakat Myanmar. Ini kenangan kebaikan rakyat Indonesia yang ditunjukkan melalui EMT dalam masa tanggap darurat pascagempa M7,7,” ujar Ary. 

GEMPA MYANMAR - Emergency Medical Team (EMT) Indonesia melayani pasien terdampak gempa di pos kesehatan di lingkungan Rumah Sakit 50 Oattara Thiri Township, Naypyitaw, Myanmar pada Rabu (9/4/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan selama sepekan bertugas EMT Indonesia telah berhasil mengobati sedikitnya 1.112 warga Myanmar.
GEMPA MYANMAR - Emergency Medical Team (EMT) Indonesia melayani pasien terdampak gempa di pos kesehatan di lingkungan Rumah Sakit 50 Oattara Thiri Township, Naypyitaw, Myanmar pada Rabu (9/4/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan selama sepekan bertugas EMT Indonesia telah berhasil mengobati sedikitnya 1.112 warga Myanmar. (HO/Emergency Medical Team (EMT) Indonesia)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan