Senin, 6 Oktober 2025

Populer Internasional: Kelanjutan Perundingan Rusia-Ukraina - Pertemuan Putin dengan Sandera Israel

Rangkuman berita internasional terpopuler, di antaranya ancaman Presiden AS Donald Trump mengenai perang Rusia-Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Tangkapan layar YouTube White House
BERITA INTERNASIONAL TERPOPULER - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Selasa (15/4/2025) memperlihatkan Donald Trump memberikan ucapan selamat Paskah pada 13 April 2025. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait perang Rusia-Ukraina. 

TV Al-Masirah melaporkan kalau 126 orang lainnya terluka dalam serangan udara AS tersebut.

Laporan juga menyatakan kalau angka tersebut masih awal karena operasi penyelamatan masih terus berlanjut di lokasi tersebut.

Laporan TV Al-Masirah mengatakan, "Musuh, Amerika melancarkan empat serangan udara di wilayah Ras Isa," tanpa menyebutkan target pasti atau akibat dari serangan tersebut.

Saluran TV Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi menyiarkan rekaman akibat serangan udara AS tersebut, yang memperlihatkan jenazah-jenazah korban bom bergelimpangan di lokasi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. AS: Perusahaan China Beri Citra Satelit ke Houthi untuk Permudah Serang Kapal di Laut Merah

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuduh perusahaan satelit China, Chang Kuang, menyediakan citra satelit kepada kelompok Ansar Allah (Houthi) untuk menargetkan kapal perang AS dan kapal internasional di Laut Merah.

Pejabat AS mengatakan perusahaan satelit yang terkait dengan militer China tersebut menyediakan citra satelit kepada Houthi untuk menargetkan kapal perang AS dan kapal internasional di Laut Merah, menurut laporan Financial Times.

"Kami dapat mengonfirmasi laporan bahwa Chang Guang Satellite Technology Company Limited secara langsung mendukung serangan Houthi yang didukung Iran terhadap kepentingan AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam jumpa pers rutin pada hari Kamis (17/4/2025).

Pejabat itu menambahkan, China mengabaikan kekhawatiran tersebut.

"China secara konsisten berupaya ... untuk membingkai dirinya sebagai pembawa perdamaian global ... namun, jelas bahwa Beijing dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di China memberikan dukungan ekonomi dan teknis utama kepada rezim seperti Rusia, Korea Utara, dan Iran beserta proksi-proksinya," lanjutnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved