Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kronologi Pemuda Rusia Bakar Rel Kereta dan Helikopter, Diduga Direkrut Badan Intelijen Ukraina

Lima pemuda Rusia dijatuhi 18 tahun penjara setelah membakar helikopter dan rel kereta, diduga menerima imbalan sebesar 15.000 rubel atas aksinya.

Tangkap layar The Moscow Times
PEMUDA BAKAR HELIKOPTER. - Tangkap layar dari The Moscow Times, Rabu (16/4/2025). - Pengadilan militer di Moskow menjatuhkan hukuman penjara yang panjang kepada lima pemuda Rusia atas tuduhan terorisme karena diduga membakar helikopter atas nama Ukraina, kata pihak berwenang Selasa (15/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pada awal April 2024, lima pemuda Rusia dari kota Norilsk memulai aksi yang akan mengubah hidup mereka selamanya.

Mereka berusia antara 19 hingga 22 tahun.

Kelompok ini diduga direkrut oleh individu yang memiliki hubungan dengan badan intelijen militer Ukraina, GUR.

Meskipun GUR tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut, mereka mengunggah video yang memperlihatkan helikopter terbakar.

Helikopter itu disebut-sebut milik Kementerian Pertahanan Rusia.

Video tersebut memicu spekulasi luas mengenai keterlibatan Ukraina dalam sabotase infrastruktur Rusia.

Aksi pertama yang dilakukan kelompok ini adalah membakar kotak relai kereta api di wilayah Moskow.

Mereka menerima imbalan sebesar 15.000 rubel atau sekitar 132 dolar Amerika untuk tindakan ini.

Sabotase tersebut dinilai sebagai upaya mengganggu sistem transportasi yang penting bagi logistik militer Rusia.

Aksi mereka tidak berhenti di situ.

Kelompok ini kemudian membakar sebuah helikopter pencarian dan penyelamatan tipe Ka-32 di Bandara Ostafyevo, di luar Moskow.

Baca juga: China Bantah Tuduhan Zelensky, Klarifikasi Soal Warganya Ditangkap di Ukraina: Bukan Tentara Bayaran

Insiden ini terjadi pada akhir April 2024.

Menurut Kantor Kejaksaan Agung Rusia, kerugian akibat pembakaran helikopter tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 690 juta rubel atau sekitar 8,4 juta dolar Amerika.

GUR kembali membagikan video yang menunjukkan helikopter tersebut terbakar.

Namun, seperti sebelumnya, mereka tidak secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tak lama setelah kejadian, pihak berwenang Rusia menangkap kelima pemuda tersebut.

Mereka segera diadili di Pengadilan Garnisun Militer Barat Kedua di Moskow.

Persidangan berlangsung secara tertutup.

Kelima terdakwa dituduh melakukan sabotase dan terorisme yang membahayakan keamanan negara.

Menurut laporan TASS, jaksa penuntut menyatakan bahwa para terdakwa bertindak atas perintah orang-orang yang dekat dengan GUR.

Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Ukraina mengenai keterlibatan langsung mereka.

Pada 15 April 2025, vonis akhirnya dijatuhkan.

Nikita Bulgakov dijatuhi hukuman 18 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Daniil Yamskov dijatuhi hukuman 17 tahun.

Stanislav Khamidulin dan Roman Yakovets masing-masing mendapat hukuman 12 tahun dan enam bulan.

Baca juga: Zelensky Tuduh Wapres AS Dukung Putin, JD Vance: Tak Masuk Akal, Saya Mengutuk Rusia sejak 2022

Sementara Anastasia Mochalina, satu-satunya wanita dalam kelompok itu, dijatuhi hukuman 12 tahun dan enam bulan penjara dengan keamanan sedang.

Menurut Mediazona, Mochalina berusia 20 tahun, Yakovets berusia 21 tahun, dan tiga pria lainnya berusia 22 tahun.

Jaksa sebelumnya menuntut hukuman 19 tahun penjara bagi para pria dan 13 tahun bagi Mochalina.

Keempat pria itu mengaku bersalah.

Mereka berharap hanya dihukum karena perusakan properti, bukan terorisme.

Yamskov bahkan dilaporkan sempat meminta untuk dikirim ke Ukraina guna berperang sebagai bagian dari pengampunan.

Berbeda dengan rekan-rekannya, Mochalina membantah keterlibatannya dalam pembakaran.

Ia mengaku hanya meminjamkan kartu bank untuk pembelian dan tidak mengetahui rencana sebenarnya.

Kasus ini menjadi sorotan karena menggambarkan bagaimana konflik antara Rusia dan Ukraina telah menyebar hingga ke dalam negeri Rusia.

Sabotase terhadap infrastruktur penting dan militer menjadi salah satu bentuk tekanan di balik layar dari konflik yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Vonis terhadap lima pemuda ini menegaskan sikap tegas Rusia terhadap tindakan yang dianggap membahayakan keamanan negara.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved