Konflik Rusia Vs Ukraina
China Bantah Tuduhan Zelensky, Klarifikasi Soal Warganya Ditangkap di Ukraina: Bukan Tentara Bayaran
China tolak tudingan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sebut ratusan warga negaranya ikut bertempur di garis depan dalam perang Rusia-Ukraina.
Ia juga diberikan kartu berisi 200 ribu rubel.
Parahnya kartu tersebut tidak bisa digunakan karena sering diambil kembali oleh tentara Rusia untuk membeli kebutuhan seperti bahan bakar dan power bank.
Terpengaruh Propaganda Media Sosial
Keduanya mengaku terpapar propaganda pro-Rusia di media sosial Tiongkok, yang menggambarkan menjadi tentara sebagai profesi yang membanggakan.
"Di media sosial, banyak orang memakai seragam militer. Jadi, orang mungkin tergoda ikut bergabung," kata salah satu dari mereka.
Dari Moskow ke Donetsk, Lalu Ditangkap
Wang tiba di Moskow pada 5 Februari dan hanya 20 hari kemudian sudah menjadi prajurit kontrak.
Ia dipindahkan ke Rostov dan dikirim ke wilayah Donetsk pada 1 April.
Zhang tiba lebih awal pada Desember 2024, dan dalam waktu empat hari sudah masuk ke wilayah konflik.
Mereka ditangkap pada awal April dan mengklaim tidak membunuh tentara Ukraina karena sudah lama tidak aktif di medan tempur.
Keduanya menyatakan ingin pulang ke Tiongkok meski sadar akan menghadapi hukuman karena terlibat dalam perang asing.
Ukraina Panggil Perwakilan Tiongkok
Pemerintah Ukraina memanggil kuasa usaha Tiongkok untuk meminta klarifikasi atas keterlibatan warganya.
Baca juga: 5 Populer Internasional: Kursk Membara, Drone Ukraina Serbu Rusia - Bantuan untuk Harvard Dibekukan
Dilansir The Guardian, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Tiongkok terkait penangkapan tersebut.
Sikap Netral Tiongkok Dipertanyakan
Tiongkok selama ini menjaga posisi netral.
Meski tidak mengutuk invasi Rusia secara terbuka, Beijing juga tidak memberikan dukungan militer kepada Moskow.
Pada Februari 2023, Tiongkok sempat mengusulkan "rencana perdamaian" 12 poin, namun belum menyatakan dukungan terhadap "formula perdamaian" yang diajukan Ukraina.
Washington juga menyatakan bahwa Tiongkok tidak memberikan senjata ke Rusia, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada April 2023.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.