Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Bisa Jatuhkan Ekonomi AS, Balas Dendam Tarif Trump Pakai Utang Rp12.000 Triliun
Di tengah gelombang tarif tinggi dari Presiden Donald Trump, China menyimpan “senjata ekonomi” mematikan: utang AS senilai ribuan triliun rupiah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
"Jika masyarakat terus membaca berita negatif dan ancaman soal ‘opsi nuklir’ dari China, mereka akan mengurangi pengeluaran," kata Jacquez.
Trump Selidiki Tarif Obat dan Chip, Industri Khawatir
Dikutip dari Reuters, pemerintahan Trump telah meluncurkan investigasi terkait impor produk farmasi dan semikonduktor untuk kemungkinan pengenaan tarif baru, dengan tujuan melindungi keamanan nasional AS.
Pengumuman tersebut dilakukan pada Minggu (14/4/2025) dan akan dipublikasikan penuh pada Rabu (16/4/2025).
Investigasi ini dilakukan berdasarkan Bagian 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962, yang memungkinkan tarif diterapkan jika sektor tertentu membahayakan keamanan nasional.
Trump berencana mengenakan tarif terpisah untuk obat dan semikonduktor, setelah sebelumnya mengenakan tarif 10 persen pada produk impor lainnya.
Sektor semikonduktor sangat bergantung pada Taiwan.
Trump berharap langkah tarif dapat mendorong relokasi industri semikonduktor ke AS, meskipun beberapa perusahaan mungkin mendapatkan fleksibilitas.
Langkah ini memicu reaksi keras dari industri, terutama produsen obat generik yang khawatir tarif akan memperburuk kelangkaan obat dan menghambat akses masyarakat terhadap pengobatan yang terjangkau.
Industri juga khawatir bahwa relokasi manufaktur akan memakan waktu bertahun-tahun.
Produsen India, yang memasok hampir setengah dari obat generik di AS, menyatakan bahwa tarif tinggi bisa menunda investasi mereka di AS.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.