Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

35 Warga Tewas, Rusia Berdalih Serangan di Sumy Targetkan Perwira Ukraina

Rusia berdalih serangan di Sumy menargetkan para perwira Ukraina pada hari Minggu, sebut Kyiv pakai perisai manusia. Jumlah korban jiwa 35 orang.

Editor: Nuryanti
Telegram DSNS Ukraina
PETUGAS MEMADAMKAN API - Foto ini diambil dari Layanan Darurat Negara Ukraina (DSNS) pada Selasa (15/4/2025), memperlihatkan petugas sedang memadamkan api di sejumlah kendaraan dan bangunan setelah dihantam serangan rudal Rusia di Sumy pada Minggu (13/4/2025). Pada Selasa (15/4/2025), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangan itu menargetkan perwira Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan serangan Rusia di Sumy, Ukraina, pada Minggu (13/4/2025) menargetkan para perwira Ukraina.

Dewan Kota Sumy melaporkan jumlah korban jiwa meningkat menjadi 35 orang, dan 125 orang terluka akibat serangan tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan tersebut menewaskan sedikitnya 60 komandan senior musuh setelah dua rudal Iskander-M menghantam lokasi mereka.

Kementerian tersebut mengklaim mereka telah menyerang tempat pertemuan staf komando Ukraina.

Mereka menuduh Ukraina menempatkan fasilitas militer di daerah berpenduduk dan menggunakan warga sipil sebagai "perisai manusia."

"Kami memiliki fakta tentang siapa saja yang berada di fasilitas yang diserang di Sumy. Itu adalah pertemuan lain antara para pemimpin militer Ukraina dengan rekan-rekan Barat mereka, yang entah menyamar sebagai tentara bayaran atau saya tidak tahu siapa," kata Lavrov kepada Interfax pada hari Senin (14/4/2025).

Ia mengklaim ada prajurit NATO di Sumy dan semua orang tahu, merujuk pada laporan surat kabar New York Times bulan lalu.

"Ada prajurit NATO di sana dan mereka bertanggung jawab langsung," tambahnya. 

"Semua orang tahu ini," kata Lavrov, merujuk pada laporan New York Times bulan lalu yang merinci keterlibatan AS dalam serangan Ukraina terhadap Rusia sejak perang yang dimulai pada tahun 2022.

Lavrov juga mengatakan militer Ukraina mendekati wilayah yang memiliki fasilitas sipil.

"Hukum humaniter internasional secara tegas melarang pengerahan fasilitas militer dan senjata di wilayah fasilitas sipil," kata Lavrov.

Baca juga: Sekjen PBB Tercengang, Jenazah Bergelimpangan di Jalan, Rudal Dahsyat Rusia Hantam Kota Sumy Ukraina

"Ada 'sejuta' contoh pengerahan artileri dan sistem pertahanan udara (Ukraina) di blok-blok kota dekat taman kanak-kanak," tambahnya.

Ia mengklaim ada banyak video yang menunjukkan pengerahan militer Ukraina di sekitar fasilitas sipil.

"Berapa banyak video yang telah diunggah di Internet, saat wanita Ukraina berteriak agar militer menjauh dari toko dan taman bermain. Namun, praktik ini terus berlanjut," kata diplomat itu, tanpa memberikan bukti.

SETELAH SERANGAN RUSIA - Foto ini diambil dari Layanan Darurat Negara Ukraina (DSNS) pada Selasa (15/4/2025), memperlihatkan petugas layanan darurat sedang memadamkan api di sejumlah kendaraan serta mengevakuasi korban terluka dan korban jiwa setelah dihantam serangan rudal Rusia di Sumy pada Minggu (13/4/2025).
SETELAH SERANGAN RUSIA - Foto ini diambil dari Layanan Darurat Negara Ukraina (DSNS) pada Selasa (15/4/2025), memperlihatkan petugas layanan darurat sedang memadamkan api di sejumlah kendaraan serta mengevakuasi korban terluka dan korban jiwa setelah dihantam serangan rudal Rusia di Sumy pada Minggu (13/4/2025). (Telegram DSNS Ukraina)

35 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Sumy

Dewan Kota Sumy melaporkan jumlah korban jiwa meningkat menjadi 35 orang akibat serangan rudal Rusia di pusat kota Sumy pada hari Minggu (13/4/2025).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved