Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al Qassam Kembali Beraksi, Pasukan Israel Dijebak di Rumah Berpeledak, IDF Bertumbangan

Serangan Brigade Al Qassam ini menandai penyergapan pertama yang dilakukan oleh petempur Qassam sejak dimulainya kembali serangan Israel

|
khaberni/tangkap layar
RUMAH JEBAKAN - Tangkap layar unggahan Brigade Al Qassam saat sergapan terhadap Pasukan Israel. Brigade Al Qassam kembali melakukan penyergapan Minggu (13/4/2025) menandai sergapan pertama pasca-Israel melanggar gencatan senjata. 

Brigade Al Qassam Kembali Beraksi, Pasukan Israel Dijebak ke Rumah Berpeledak, IDF Bertumbangan

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan kalau para petempurnya meledakkan alat peledak yang menargetkan unit pasukan khusus Israel, RNTV melaporkan Senin (14/4/2025).

Penyergapan Al Qassam itu terjadi di sebelah timur Rafah, di daerah Abu al-Rous di Gaza selatan.

Baca juga: Pakar Militer: Tentara Israel Sudah Kepung dan Caplok Rafah, Taktik Al Qassam Masih Misterius

Menurut kelompok itu, unit khusus Israel telah menyusup ke daerah tersebut ketika rumah yang telah dipasang peledak sebelumnya, diledakkan.

"Ledakan menyebabkan banyak korban di kalangan prajurit, termasuk yang tewas dan terluka," klaim Qassam.

Serangan Brigade Al Qassam ini menandai penyergapan pertama yang dilakukan oleh petempur Qassam sejak dimulainya kembali serangan militer Israel di Gaza pada tanggal 18 Maret, menyusul runtuhnya gencatan senjata sementara.

Israel Mau Rebut Seluruh Rafah

Israel berencana untuk menggabungkan kota paling selatan Jalur Gaza, Rafah, dan daerah sekitarnya ke dalam zona penyangga yang telah dibuatnya di sepanjang perbatasan jalur tersebut, yang akan mencakup pelarangan penduduk untuk kembali ke rumah mereka, menurut laporan Haaretz . 

"Wilayah seluas 75 kilometer persegi itu terletak di antara jalan raya Philadelphi dan Murag, meliputi kota Rafah dan lingkungan sekitarnya. Warga tidak akan diizinkan kembali, dan pembongkaran semua bangunan di sana sedang dipertimbangkan," demikian laporan surat kabar itu pada 9 April. 

Laporan tersebut mencatat bahwa Israel telah memerintahkan evakuasi sebagian besar wilayah yang hampir kosong. 

Langkah tersebut sejalan dengan pernyataan terbaru pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz, bahwa Tel Aviv bergerak untuk merebut sebagian besar wilayah di Gaza sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas. 

 

"Dalam beberapa hal, tampaknya ada niat untuk meniru apa yang dilakukan di utara di selatan jalur tersebut," tambah laporan itu. Israel telah membangun zona penyangga yang luas di sepanjang perbatasan daerah kantong tersebut. Dalam beberapa bulan menjelang perjanjian gencatan senjata, Israel menghancurkan sebagian besar infrastruktur Gaza utara – termasuk sektor kesehatannya – dalam apa yang disebut sebagai Rencana Jenderal. 

Ratusan ribu orang yang mengungsi kembali ke wilayah utara pada awal tahun, kembali ke reruntuhan dan kehancuran. Sejak melanjutkan perang genosida pada 18 Maret, pasukan darat Israel telah memasuki kembali beberapa wilayah di wilayah utara, kembali menempati koridor Netzarim, dan berupaya menciptakan koridor baru yang akan semakin membagi wilayah tersebut.

Koridor baru ini akan memisahkan Rafah dari kota Khan Yunis di sebelah utara, Netanyahu mengumumkan dalam pidatonya pada tanggal 2 April. Sejak pembaruan dan perluasan operasi darat di Gaza baru-baru ini, Israel telah mengambil alih sekitar 50 persen wilayah jalur tersebut.

Wilayah yang rencananya akan direbut Israel di selatan mencakup sekitar seperlima dari keseluruhan wilayah Gaza. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved