Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Ancam Rusia soal Ukraina: Bertindak atau Diam!, Lavrov Malah Beri Pujian

Donald Trump pada Sabtu (12/4/2025) memperingatkan Rusia untuk segera mengambil tindakan atau berhenti berbicara terkait konflik Ukraina.

YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). Trump memperingatkan Rusia untuk segera mengambil tindakan atau berhenti berbicara terkait konflik Ukraina, Sabtu (12/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (12/4/2025) memperingatkan Rusia untuk segera mengambil tindakan atau berhenti berbicara terkait konflik Ukraina.

"Saya pikir hubungan Ukraina dan Rusia bisa saja berjalan baik, dan Anda akan segera mengetahuinya," kata Trump dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan di pesawat Air Force One, dikutip dari Reuters.

Namun, Trump menegaskan, "Ada titik di mana Anda harus bertindak atau diam saja. Kita lihat saja apa yang terjadi, tapi menurut saya semuanya berjalan baik."

Komentar ini muncul sehari setelah Trump menunjukkan rasa frustrasinya terhadap Rusia dan meminta Moskow untuk segera bergerak maju dalam mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.

Gencatan Senjata AS-Rusia Terhenti

Perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung antara AS dan Rusia, yang bertujuan mencapai kesepakatan damai, terhenti akibat perbedaan pandangan mengenai syarat penghentian permusuhan sepenuhnya.

Trump juga mempertimbangkan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang membeli minyak Rusia jika Moskow terus menunda penyelesaian kesepakatan, Suspilne melaporkan.

Pada Jumat (11/4/2025), utusan khusus Trump, Steve Witkoff, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas kemungkinan kesepakatan damai yang lebih konkrit.

Pertemuan ini berlangsung lebih dari empat jam, namun rincian pembicaraan tidak diungkapkan.

Lavrov Memuji Trump

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji sikap Trump atas pemahamannya yang lebih dalam mengenai akar konflik Ukraina dibandingkan pemimpin Barat lainnya.

Baca juga: 5 Jam Donald Trump Diperiksa Kesehatannya di Rumah Sakit Militer AS

Lavrov mengungkapkan, "Trump adalah yang pertama dan mungkin satu-satunya pemimpin Barat yang dengan keyakinan menyatakan bahwa menarik Ukraina ke NATO adalah kesalahan besar," katanya dalam Forum Diplomasi Antalya di Turki.

Lavrov menambahkan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO adalah salah satu penyebab utama ketegangan yang harus diselesaikan untuk menciptakan perdamaian jangka panjang.

Selain itu, Lavrov membela Rusia atas tuduhan pelanggaran gencatan senjata yang melibatkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina.

Ia menyatakan bahwa Moskow telah memenuhi komitmennya, sementara Ukraina justru terus menyerang fasilitas energi Rusia.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan