Konflik Palestina Vs Israel
Sosok Haitham al-Sheikh, Panglima Senior Hamas yang Dibunuh Israel, Diserang dengan Rudal
Israel dilaporkan telah membunuh Haitham al-Sheikh, seorang panglima senior Hamas, dalam serangan di Jalur Gaza.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan telah membunuh Haitham al-Sheikh, seorang panglima senior Hamas, dalam serangan di Jalur Gaza pada Rabu (9/4/2025).
Awalnya Israel mengaku menargetkan pejabat tinggi Hamas di kawasan Shijaiyah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak mengonfirmasi identitas target serangan.
Sementara itu, Al Arabiya menyebut target serangan itu adalah Haitham Al Sheikh.
Hanya ada sedikit yang diketahui mengenai sosok Al Sheikh. Dia dilaporkan menjabat sebagai panglima Batalion Shijaiyah Hamas.
Media Israel menyebut Al Sheikh bertanggung jawab mengoordinasikan serangan terhadap Israel.
Dia adalah panglima ketiga di Batalion Shijaiyah yang dibunuh oleh Israel sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Dikutip dari Yedioth Ahronoth, IDF pada bulan Maret lalu berhasil membunuh pendahulu Al Sheikh, yakni Jamil Amar Wadia.
Wadia memimpin batalion itu sejak Desember 2023 ketika pendahulunya, Wisam Farhat, tewas dibunuh Israel. Dia mengawasi operasi militer batalion itu dan terlibat dalam memulihkan kekuatannya.
Puluhan orang turut tewas
Media Palestina mengatakan puluhan orang turut tewas dalam serangan Israel yang membunuh Al Sheikh.
“Setidaknya 35 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan area pemukiman di Shijaiyah, timur Kota Gaza,” kata Mahmoud Basal, seorang juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza.
Baca juga: Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi
Dia melaporkan awalnya ada 29 orang yang tewas. Namun, ada lima lagi yang tewas karena serangan berikutnya yang menargetkan satu rumah di Shijaiyah.
Serangan yang menewaskan Sheikh dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Seorang warga setempat mengatakan ada beberapa rudal yang menghantam bangunan empat lantai di dekat tenda-tenda pengungsi.
Warga mengaku mendengar ledakan keras. “Asap dan debu memenuhi udara,” kata Fares Award, seorang warga Shijaiyah, dikutip dari Xinhua.
“Suasananya mengerikan. Jasad bertebaran di jalanan, rumah-rumah hancur, banyak korban jiwa yang masih anak-anak.”
Hamas mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai “pembantaian”. Menurut Hamas, lebih dari 50 orang terluka karena serangan. Kecaman turut disampaikan oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.