Pertama Kalinya Iran Kirim Rudal Jarak Jauh kepada Milisi Irak, Ternyata di Luar Prediksi
Di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, Iran dilaporkan mengirimkan rudal jarak jauh kepada para milisi Irak.
TRIBUNNEWS.COM – Iran dilaporkan mengirimkan rudal jarak jauh kepada para milisi Syiah di Irak.
Pengiriman itu adalah yang pertama kalinya dan diungkap pertama kali oleh The Times, media terkenal asal Inggris. Menurut data intelijen, pengiriman senjata itu dilakukan minggu lalu.
Dengan pengiriman rudal tersebut, Iran ingin menguatkan pertahanannya di kawasan Timur Tengah. Di samping itu, Iran juga dilaporkan meningkatkan kiriman senjata baru untuk para milisi Irak.
Hal ini di luar prediksi karena dukungan Iran kepada milisi Irak diperkirakan akan dihentikan demi persiapan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) perihal program nuklir dan rudal.
Selain itu, laporan pengiriman itu tidak sesuai dengan laporan sebelumnya dari Reuters yang menyebut para milisi mempertimbangkan diri untuk melucuti senjata.
Laporan Reuters itu didasarkan pada narasumber anonim yang menjadi anggota milisi. Reuters mengaku telah berbicara kepada sepuluh komandan. Selain itu, laporan tersebut juga memanfaatkan informasi dari narasumber yang dekat dengan Perdana Menteri irak.
Di Irak terdapat banyak milisi yang setia kepada Iran. Mereka beroperasi di bawah organisasi Hashd Al Shaabi.
Salah satu milisi penting di Irak adalah dua “Brigade Hizbullah”, yakni Al Nujaba dan Kataib Sayyid Al Shuhada.

Jenis rudal
Berbeda dengan The Times, Reuters menyebut Iran sudah pernah berusaha mengirimkan rudal jarak jauh ke Irak.
Pada tahun 2018 Iran disebut sudah memberikan rudal balistik kepada proksi-proksi Syiah di Irak.
Baca juga: Presiden Iran: Kami Tidak Pernah Berusaha Membuat Senjata Nuklir
Saat itu rudal-rudal yang dikirimkan mungkin meliputi Zelzal, Fateh 110, dan Zulfiqar. Jarak rudal-rudal itu mencapai 200 hingga 700 km.
Adapun laporan The Times menyebutkan setidaknya ada rudal lain dalam pengiriman terbaru ke Irak, yakni rudal penjelajah Quds 351 dan rudal balistik Jamal 69.
Kedua rudal itu punya jangkauan lebih pendek daripada rudal darat ke darat (surface to surface missile) yang bisa menjangkau hingga Eropa.
The Jerusalem Post menyebut Quds 351 juga dikenal sebagai Proyek 351 atau rudal penjelajah Paveh. Di tangan kelompok Houthi, rudal itu disebut Quds-4 dan mungkin punya jangkauan 2.000 km.
Menurut Institut Kajian Strategis Internasional, Iran tak pernah mengklaim punya Proyek 351 dan membantah terlibat dalam pengiriman senjata itu kepada Houthi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.