Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Tolak Tunduk ke Trump, Bersumpah Siapkan Balasan untuk Hajar Ekonomi AS
China menolak tunduk atas ancaman Presiden AS Donald Trump, bertekad akan terus melawan tarif Trump di tengah perang dagang yang meningkat pesat
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah China menegaskan bahwa negaranya menolak tunduk atas ancaman Presiden AS Donald Trump.
"Kami tidak akan menoleransi segala upaya untuk merugikan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China. Kami akan terus mengambil tindakan tegas dan kuat untuk melindungi hak dan kepentingan sah kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, Selasa (8/4/2025)
Pernyataan itu dilontarkan usai Donald Trump menaikkan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.
Setelah awal Februari kemarin Trump telah mengenakan tarif 10 persen untuk semua barang China tanpa pengecualian, karena menilai China ikut terlibat dalam membantu imigrasi ilegal dan menyelundupkan fentanil ke AS.
Kemudian pada Maret 2025, Trump kembali mengenakan tarif 20 persen kepada semua barang asal China dengan alasan yang sama.
Dilanjutkan pada 2 April, Trump mengumumkan kombinasi tarif impor tambahan sebesar 34 persen ke China.
Dengan total tarif impor tersebut, maka China akan dikenakan tarif impor 104 persen berlaku mulai Rabu (9/4/2025).
"Mulai hari Rabu, total tarif rata-rata ekspor China ke AS akan melonjak hingga hampir 125 persen," dikutip pernyataan Gedung Putih.
Meski diancam tarif tinggi, namun China terlihat tetap tak gentar.
Lewat Kementerian Perdagangan, Pemerintah China menyatakan tekad akan terus melawan tarif Trump.
"Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan fatal, yang sekali lagi mengungkap sifat pemerasan AS," tegas Juru Bicara Kementerian Perdagangan dikutip dari CNBC International.
Baca juga: Tarif Impor Trump Picu Panic Buying, Warga AS Ramai-ramai Serbu Supermarket untuk Timbun Barang
“China tidak akan pernah menerimanya. Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, China akan berjuang sampai akhir,” imbuhnya.
China Gertak Balik AS
Merespons tarif impor Trump, China lantas mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 34 persen atas barang-barang asal AS, selain tarif yang sudah berlaku saat ini.
Langkah itu seolah menegaskan kembali tekad China untuk menyerang di tengah perang dagang yang meningkat pesat.
Terlebih saat ini China merupakan pemegang kunci kekuatan ekonomi global oleh karena itu untuk mengatasi tantangan harus pemerintah berjanji akan terus membela hak pembangunan, serta integritas ekonominya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.