Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Dikepung 'Balas Dendam': Roket Qassam Hujani Israel, Tel Aviv Balas dengan Bom Bertubi-tubi
Sayap militer Hamas meluncurkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025) malam.
Puluhan lainnya luka-luka akibat rentetan bom yang menghantam area permukiman.
Konflik ini tidak hanya memakan korban jiwa dari warga sipil, tetapi juga berdampak tragis bagi jurnalis.
Laporan lembaga pemikir Watson Institute for International and Public Affairs yang berbasis di AS menyatakan perang di Gaza telah menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.
Sejak Oktober 2023, sebanyak 232 jurnalis telah tewas, termasuk dalam serangan terbaru Israel terhadap kamp media di sekitar dua rumah sakit besar di Gaza.
Dalam serangan itu, seorang jurnalis, Ahmed Mansour, dilaporkan terbakar hidup-hidup akibat serangan rudal, dikutip dari Al Arabiya.
Serangan tersebut juga menewaskan dua orang lainnya dan melukai enam jurnalis lainnya.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut ditujukan kepada militan Hamas dan menegaskan mereka berupaya menghindari korban sipil.
Tudingan bahwa Hamas menggunakan fasilitas sipil untuk tujuan militer terus dibantah oleh staf rumah sakit dan organisasi kemanusiaan.
Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk.
Baca juga: Pemandangan Mengerikan Jurnalis Palestina Dibakar Hidup-hidup, Serangan Israel di Kamp Pers Gaza
Menurut data pejabat Palestina, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel meluncurkan serangan balasan pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 lainnya sebagai sandera.
Upaya perdamaian pun belum membuahkan hasil.
Gencatan senjata yang sempat disepakati pada Januari 2025 kini tak lagi efektif, seiring saling tuding antara Israel dan Hamas atas kebuntuan dalam perundingan damai.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.