Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
AS Ngotot Terapkan Tarif Impor ke Pulau yang Hanya Dihuni Penguin dan Anjing Laut
Sebagai informasi, Pulau Heard dan Kepulauan McDonald merupakan pulau vulkanik tandus yang terletak di dekat Antartika
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
AS Bersikeras Terapkan Tarif Impor ke Pulau yang Hanya Dihuni Penguin dan Anjing Laut
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Howard Lutnick, mengatakan keputusan pemerintah mereka untuk tetap mengenakan tarif pada Kepulauan Heard dan McDonald.
Sebagai informasi, Pulau Heard dan Kepulauan McDonald merupakan pulau vulkanik tandus yang terletak di dekat Antartika.
Baca juga: Utang Negara Rp 8.325 Triliun, Kurs Rp 16.650 per Dolar AS, Pengamat Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi
Selain terpencil, Kepulauan Heard dan McDonald tidak berpenghuni kecuali oleh populasi penguin dan anjing laut.
Apa alasan AS tetap mengenakan kebijakan tarif impor, sebesar 10 persen, ke pulau ini?
Menurut Lutnick, langkah ini, yang ditujukan untuk menutup "celah-celah yang konyol," dimaksudkan untuk mencegah negara lain menggunakan kepulauan ini sebagai titik transit untuk mengirimkan barang ke AS.
Dalam wawancara dengan CBS, Lutnick menjelaskan bahwa tarif tersebut dirancang untuk menghentikan negara-negara mengeksploitasi pulau-pulau tersebut untuk mendapatkan akses ke pasar AS.
"Jika Anda tidak memasukkan apa pun dalam daftar, negara-negara yang pada dasarnya mencoba melakukan arbitrase dengan Amerika akan melalui negara-negara tersebut kepada kami. Presiden tahu itu, ia sudah muak dengan hal itu, dan ia akan memperbaikinya," katanya
Pengumuman tarif tersebut mengejutkan otoritas Australia, karena pulau-pulau tersebut terletak sekitar 4.000 km dari Australia.
Menteri Perdagangan Australia, Don Farrell, menyampaikan kekhawatirannya kepada ABC, dengan menyebut tarif tersebut sebagai "jelas sebuah kesalahan" dan menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan tersebut "terburu-buru."
Komentar Lutnick muncul sebagai bagian dari pembelaan secara luas oleh para pejabat AS menyusul penurunan tajam di pasar saham, dengan ketiga indeks utama AS anjlok lebih dari 5 persen pada hari Jumat, menandai minggu terburuk bagi pasar sejak 2020.
Tarif tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Presiden AS Donald Trump untuk melindungi kepentingan Amerika dalam perdagangan.
Transshipment, praktik pengiriman produk dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, merupakan metode umum dalam perdagangan global.
Namun, Pew Charitable Trusts, sebuah organisasi kebijakan publik, memperingatkan bahwa praktik ini dapat memungkinkan "aktor jahat mengaburkan atau memanipulasi data" yang terkait dengan aktivitas pengiriman.
Organisasi tersebut memperkirakan bahwa tuna dan spesies serupa senilai ratusan juta dolar diangkut secara ilegal setiap tahun di Pasifik barat dan tengah menggunakan metode ini.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.