Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump Tunda Pelarangan TikTok, 5 Perusahaan AS Berebut Akuisisi Menjelang Deadline 5 April
Donald Trump kembali memperpanjang tenggat pelarangan TikTok di AS selama 75 hari, sehari sebelum larangan itu resmi diberlakukan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memperpanjang tenggat pelarangan TikTok di AS selama 75 hari.
Trump mengumumkan ini hanya sehari sebelum larangan itu resmi diberlakukan pada Sabtu (5/4/2025).
Keputusan ini, diumumkan setelah adanya kendala dalam kesepakatan pengalihan operasi TikTok ke kepemilikan Amerika akibat pengumuman tarif baru dari Trump terhadap sejumlah negara, termasuk Tiongkok.
Menurut laporan CNN dan Reuters, penundaan ini bertujuan memberikan waktu lebih bagi perusahaan AS untuk menyelesaikan kesepakatan pembelian TikTok dari ByteDance, induk perusahaan berbasis di Tiongkok.
Trump mengatakan di Truth Social bahwa pemerintahannya telah membuat “kemajuan luar biasa” dalam kesepakatan tersebut, tetapi masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semua proses hukum dan dokumen.
Kesepakatan yang sebelumnya telah difinalisasi pada Rabu (2/4/2025) memungkinkan ByteDance mempertahankan maksimal 20 persen saham di perusahaan spin-off TikTok di AS.
Namun, pemerintah Tiongkok dilaporkan menarik diri dari kesepakatan menyusul keputusan tarif Trump, memaksa Gedung Putih menunda pelarangan.
Sementara itu, beberapa perusahaan besar AS menunjukkan minat kuat untuk membeli TikTok dan tengah bersaing menjelang deadline.
5 Perusahaan AS Berebut Akuisisi TikTok
The Information dan Wall Street Journal (WSJ) melaporkan lima perusahaan utama yang sedang berlomba mengakuisisi TikTok adalah:
1. Amazon
Perusahaan milik Jeff Bezos ini dikabarkan telah mengirim surat resmi kepada Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk menyatakan minatnya.
Baca juga: Trump Pertimbangkan Turunkan Tarif Impor untuk China Jika ByteDance Setuju Jual TikTok
Amazon melihat TikTok sebagai peluang untuk memperkuat jangkauan ke audiens muda dan mengembangkan strategi sosial medianya, setelah sebelumnya mengakuisisi Twitch (2014) dan Goodreads (2013).
2. AppLovin
Perusahaan teknologi berbasis AI ini, menjanjikan solusi terhadap isu keamanan nasional yang menjadi alasan utama pelarangan TikTok.
AppLovin juga menyatakan kesiapannya menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuhkan ekonomi lokal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.