Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pasang Badan, Hongaria Tolak Eksekusi Surat Perintah ICC, Netanyahu Bebas Berkunjung

Hongaria, sebagai anggota pendiri ICC, secara teoritis berkewajiban menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke sana.

Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Orban di Budapest pada Kamis (3/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan melakukan kunjungan empat hari ke Hongaria.

Meskipun ada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

Hongaria, sebagai anggota pendiri ICC, secara teoritis berkewajiban menangkapnya.

Namun, Perdana Menteri Viktor Orban menegaskan kalau negaranya tidak akan menghormati putusan tersebut.

Dengan sikap Hongaria yang menolak menangkapnya, serta kemungkinan negara itu menarik diri dari ICC, kredibilitas pengadilan internasional ini semakin dipertanyakan.

Sementara itu, hubungan erat antara Netanyahu dan Orban berpotensi memperkuat aliansi politik di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.

Kunjungan Netanyahu ke Hongaria

Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Orban di Budapest pada Kamis (3/4/2025).

Selain pertemuan bilateral, agenda mereka mencakup kunjungan ke tugu peringatan Holocaust.

Sebuah panggung telah disiapkan di Kastil Buda untuk upacara penyambutan dengan penghormatan militer.

Ini merupakan lawatan kedua Netanyahu ke luar negeri sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada November tahun lalu.

Baca juga: Bentrokan di Yerusalem: Polisi Zionis Vs Warga Israel yang Marah akibat Kebijakan Netanyahu

Sebelumnya, pada Februari, ia mengunjungi Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Baik Israel maupun AS bukan anggota ICC dan menolak yurisdiksi pengadilan tersebut.

Sikap Hongaria dan Kritik ICC

ICC mengkritik keputusan Hongaria yang menolak menangkap Netanyahu.

Juru bicara pengadilan, Fadi El Abdallah, menegaskan negara-negara peserta ICC memiliki kewajiban untuk menegakkan keputusan pengadilan.

Ia menambahkan perselisihan mengenai fungsi peradilan ICC harus diselesaikan melalui mekanisme pengadilan, bukan keputusan sepihak negara anggota, The Associated Press melaporkan.

Partai Hijau Eropa juga menyerukan agar Netanyahu ditangkap dan diadili di ICC.

Wakil ketua Partai Hijau Eropa, Ciaran Cuffe, mengecam Orban.

Ia menilai Orban mengabaikan aturan hukum internasional dan menyamakannya dengan kebijakan dalam negerinya yang sering dikritik oleh Uni Eropa, dikutip dari Al Jazeera.

Dikecam Sebagai Penghinaan terhadap Hukum Internasional

Kelompok hak asasi manusia berbasis di Gaza, Al Mezan, meminta Hongaria untuk menangkap Netanyahu selama kunjungannya.

Mereka mengkritik kegagalan Hongaria dalam memenuhi kewajibannya sebagai anggota ICC dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap Statuta Roma.

“Kegagalan menangkapnya adalah pelanggaran serius terhadap kewajiban Statuta Roma Hongaria & pesan yang jelas para tersangka penjahat perang diterima di Uni Eropa,” tulis Al Mezan di media sosial.

Kelompok HAM ini juga mendesak Uni Eropa dan negara-negara anggotanya untuk mengutuk pelanggaran tersebut jika kunjungan Netanyahu tetap berlangsung tanpa penangkapan.

Mereka menegaskan hal ini mencederai prinsip-prinsip supremasi hukum dan keadilan internasional.

Tuduhan ICC terhadap Netanyahu

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan dengan tuduhan Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant secara sadar merampas barang-barang esensial bagi penduduk sipil Gaza.

Barang-barang tersebut termasuk makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.
Israel menolak semua tuduhan tersebut.

Mereka mengklaim dakwaan ICC bermotif politik dan didorong oleh antisemitisme, Reuters melaporkn,

Hongaria Diperkirakan Akan Keluar dari ICC

Dalam kunjungan ini, Hongaria diperkirakan akan mengumumkan penarikan diri dari ICC.

The Times of Israel melaporkan langkah ini telah dipertimbangkan sejak surat perintah terhadap Netanyahu dikeluarkan.

Jika benar terjadi, ini akan menjadi pukulan bagi upaya ICC dalam menegakkan keputusan hukumnya, The Times of Israel melaporkan.

Netanyahu dan Orban memiliki hubungan dekat dan sering dikritik karena kebijakan mereka terhadap peradilan serta masyarakat sipil.

Orban sendiri dikenal sebagai pemimpin Uni Eropa yang paling sering menentang kebijakan blok tersebut.

Termasuk soal hubungan dengan Rusia dan Ukraina.

Ia juga telah memveto tindakan hukuman Uni Eropa terhadap Moskow, Reuters melaporkan.

Sejumlah negara telah menyatakan tidak akan menangkap Netanyahu jika ia berkunjung.

Baca juga: Rencana Kunjungan Netanyahu ke Hungaria Dikecam Sebagai Penghinaan terhadap Hukum Internasional

Negara-negara tersebut termasuk Hongaria, Argentina, Republik Ceko, dan Rumania.

Polandia bahkan menyatakan akan melindunginya dari penangkapan.

Sementara itu, Prancis dan Italia berpendapat bahwa Netanyahu memiliki kekebalan sebagai kepala pemerintahan negara non-anggota ICC.

Di sisi lain, Austria dan Slovenia telah mengindikasikan akan menerapkan surat perintah ICC.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan