Konflik Palestina Vs Israel
Eks Pilot Zionis Sebut Israel Sengaja Bunuh Warga Gaza, Termasuk Anak-anak: Didukung Negara Barat
Yonatan Saphira, eks pilot Israel menyebut tindakan Israel yang membunuh para warga Gaza adalah tindakan terorisme.P87
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pilot Angkatan Udara Israel yang mengundurkan diri, Yonatan Shapira, mendesak agar pembantaian Israel di Gaza segera diakhiri.
Diketahui Saphira bertugas sebagai pemimpin skuadron di Angkatan Udara Israel pada tahun 2003 selama Intifada Palestina kedua.
Saphira menuduh negara-negara Barat sengaja mendukung genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina.
Saphira menyebut pilot Israel telah membuat banyak warga sipil di Gaza tewas.
“Tidak ada kekuatan lain di wilayah ini yang telah menewaskan warga sipil tak berdosa sebanyak pilot Israel,” kata Shapira, mengutip Anadolu Agency, Selasa (1/4/2025).
Dia mengatakan pesawat tempur Israel dikirim ke Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon untuk membunuh warga sipil.
Saphira bahkan menyadari perintah hingga apa yang dilakukan tentara Israel, yang menewaskan masyarakat sipil Gaza adalah tindakan terorisme
“Saya mulai menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme,” katanya.
Dia mengenang serangan udara di mana bom seberat 1.000 ton dijatuhkan di sebuah rumah di salah satu lingkungan terpadat di Gaza pada tengah malam.
Serangan itu menewaskan banyak warga sipil.
Kebanyakan dari mereka anak-anak.
Baca juga: Gonjang-ganjing Kabinet Rapuh Israel, Menkeu Smotrich Mundur, Ada Pelanggaran Kesepakatan
"Para pelaku pembantaian di Gaza tidak boleh lolos dari keadilan."
"Mereka harus ditangkap, diinterogasi, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup," kata dia.
Dia menambahkan bahwa jika tentara dan perwira Israel tahu mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka, mereka pasti akan berpikir dua kali sebelum melakukan 'pembantaian' di Gaza.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.