Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.644 Orang, Infrastruktur Rusak Perlambat Proses Penyelamatan

Jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Myanmar bertambah menjadi lebih dari 1.600 orang.

Tangkapan layar YouTube ABC7
GEMPA MYANMAR - Tangkapan layar YouTube ABC7 pada Minggu (30/3/2025) menunjukkan Salah satu bangunan di Myanmar runtuh akibat gempa 7,7 SR. Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter di Myanmar melonjak menjadi lebih dari 1.000 pada hari Sabtu 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah militer Myanmar mengatakan pada Sabtu (29/3/2025) bahwa jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Myanmar bertambah menjadi lebih dari 1.600 orang.

Tidak hanya itu, gempa berkekuatan 7,7 SR ini juga mengakibatkan lebih dari 3.000 orang terluka.

"Sebanyak 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka, dengan sedikitnya 139 orang masih hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter tersebut," menurut pernyataan dari pemerintah militer Myanmar, dikutip dari Al Jazeera.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, upaya penyelamatan terhadap infrastruktur yang rusak.

“Kerusakan pada jalan tol Yangon-Nay Pyi Taw-Mandalay mengakibatkan gangguan layanan, dengan retakan dan distorsi permukaan yang memaksa bus jalan raya menghentikan operasinya,” kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh militer Myanmar.

Korban berjatuhan, tapi pihaknya sulit mengakses lokasi untuk menyelamatkan para korban.

“Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terkena dampak, yang mengakibatkan jatuhnya korban dan cedera di kalangan warga sipil. "

"Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” kata militer Myanmar.

Kekurangan Pasokan Medis

OCHA juga melaporkan, saat ini pihaknya kekurangan pasokan medis untuk menyelamatkan para korban.

Baca juga: Wanita Selamat Setelah 30 Jam Terperangkap di Reruntuhan Apartemen Mandalay Pasca-Gempa Myanmar

"Kekurangan parah pasokan medis, termasuk peralatan trauma, kantong darah, anestesi dan alat bantu di negara yang diisolasi dari dunia luar oleh junta militer – juga telah mempersulit upaya bantuan, katanya, dikutip dari OCHA, dikutip dari CNN.

Saat ini, puluhan petugas medis telah dikerahkan di beberapa wilayah di Myanmar.

Beberapa wilayah di antaranya, Kota Mandalay, Magway, Nay Pyi Taw, dan Sagaing di Myanmar bagian tengah dan barat laut.

Namun terdapat beberapa wilayah yang terdampak paling parah, tapi akses untuk menuju ke lokasi sulit.

"Di bagian selatan, Kota Nyaungshwe, Kalaw dan Pinlaung merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa," kata OCHA dalam sebuah pernyataan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved