Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Negosiasi Hamas-Israel Berlanjut di Qatar, Mesir Usul 5 Sandera Dibebaskan Setiap Minggu

Negosiasi gencatan senjata antara Hamas-Israel berlanjut di Qatar untuk memulai tahap kedua. Mediator Mesir usul 5 sandera dibebaskan setiap minggu.

Telegram Brigade Al-Qassam
SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), menunjukkan sandera Israel, Ofer Calderon (tengah), berdiri bersama anggota Brigade Al-Qassam selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Pada Kamis (27/3/2025), Mesir dikabarkan mengusulkan agar Hamas membebaskan 5 sandera Israel setiap 7 hari dengan imbalan pembebasan warga Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Mediator Hamas dan Israel, Mesir, mengirim delegasinya ke Doha, Qatar untuk menyampaikan usulan pada hari Kamis (27/3/2025).

Para mediator, Mesir, Qatar, dan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) berupaya untuk mendorong berlanjutnya negosiasi gencatan senjata yang terputus setelah Israel kembali meluncurkan serangan udara di Gaza sejak 18 Maret 2025.

Dua diplomat asing yang mengetahui pembicaraan itu mengungkapkan Mesir mengusulkan pembebasan lima sandera Israel yang masih hidup pada hari pertama gencatan senjata yang dipulihkan.

Kemudian, lima orang lagi akan dibebaskan setiap 7-10 hari.

Kedua diplomat tersebut mengatakan sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika, Idan Alexander, juga akan dibebaskan pada hari pertama, menurut laporan Al Arabiya.

Usulan tersebut juga menetapkan penarikan tentara Israel dari posisi yang didudukinya kembali setelah melanggar gencatan senjata tahap pertama.

Sejak pelanggaran tersebut, Israel kembali menduduki Koridor Philadelphi (Poros Salah al-Din) dan Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian.

Usulan baru Mesir juga mencakup komitmen kedua pihak untuk terus melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata dan mematuhinya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebelumnya pada 19 Januari 2025, Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tahanan melalui para mediator.

Perjanjian tersebut mencakup tiga tahap dan secara resmi berlangsung selama 42 hari.

Pada tahap pertama, gerakan tersebut membebaskan 33 sandera hidup, termasuk delapan jenazah sandera.

Baca juga: PBB Peringatkan Situasi Mengerikan bagi Warga yang Dipaksa Mengungsi oleh Israel di Gaza Utara

Sementara itu, Israel membebaskan hampir 1.900 tahanan Palestina selama tahap pertama perjanjian.

Namun, gencatan senjata ini runtuh setelah Tel Aviv menolak untuk beralih ke tahap kedua dan menuntut perpanjangan tahap pertama, sebuah permintaan yang ditolak oleh Hamas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan