Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Gelar Investigasi, Redam Kepanikan Senator AS Usai Rencana Serangan ke Houthi Bocor

Trump memerintahkan Dewan Keamanan Nasional untuk menggelar investigasi usai rencana serangan AS ke Houthi bocor di publik, memicu kepanikan parlemen

Facebook Donald J. Trump
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (11/3/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 2 November 2024 dalam kampanye Pilpres Amerika Serikat di Michigan. Trump memerintahkan Dewan Keamanan Nasional untuk menggelar investigasi usai rencana serangan AS ke Houthi bocor di publik, memicu kepanikan parlemen. 

Laporan The Atlantic tidak memuat detail spesifik, namun Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan percakapan dalam grup tersebut tampaknya asli.

"Percakapan ini menunjukkan koordinasi kebijakan yang mendalam di antara pejabat senior. Keberhasilan operasi terhadap Houthi membuktikan bahwa tidak ada ancaman terhadap personel kami atau keamanan nasional," kata Hughes.

Pemerintah Trump Tuai Kritikan Tajam

Bocornya rencana serangan AS ke Houthi sontak memicu kemarahan anggota parlemen dari Partai Demokrat. 

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer menyebutnya sebagai "pelanggaran intelijen militer yang paling mengejutkan dalam beberapa dekade terakhir."

"Kami baru mengetahui insiden ini, tetapi jelas kami harus menyelidikinya secara tuntas," tegas Schumer.

Kecaman serupa juga dilayangkan Senator Elizabeth Warren.

Melalui platform media sosial X, ia menyatakan bahwa penggunaan Signal untuk membahas isu keamanan nasional yang sangat sensitif merupakan "tindakan ilegal yang membahayakan keamanan negara."

Menyusul yang lainnya, Senator Chris Coons juga mengecam tindakan tersebut, dengan menyatakan bahwa seluruh pejabat pemerintah yang terlibat dalam percakapan ini secara teknis telah melanggar hukum. 

"Mereka semua telah melakukan tindakan kriminal yang seharusnya dihukum penjara," tulisnya di X.

Kendati menuai protes keras dari para parlemen, namun Presiden Donald Trump membela penasihat keamanan nasionalnya, Michael Waltz, usai kebocoran informasi militer terkait serangan udara Amerika Serikat terhadap Houthi di Yaman.

Mereka justru lebih marah terhadap jurnalis pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat oleh Waltz dan melaporkan isinya.

"Michael Waltz telah belajar dari kesalahannya, dan dia orang baik," kata Trump pada hari Selasa dalam wawancara telepon dengan NBC News.

Ketika ditanya apa yang diceritakan kepadanya tentang bagaimana Goldberg bisa ditambahkan ke obrolan Signal, Trump berkata "Itu adalah salah satu orang Michael yang menelepon.  Seorang staf memiliki nomornya di sana."

Trump mengatakan kehadiran Goldberg dalam obrolan tersebut “tidak berdampak sama sekali” pada operasi militer.

Ia menyatakan keyakinannya pada timnya, dengan mengatakan bahwa ia tidak frustasi dengan kejadian-kejadian tersebut, ia menganggap masalah tersebut tidaklah serius.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved