Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang dan Kebutuhan Biologis, Fenomena Para Tentara Rusia Berselingkuh di Garis Depan Ukraina

Muncul fenomena maraknya perselingkuhan para personel tentara Rusia di garis depan, di wilayah pendudukan mereka di Ukraina.

|
TASS
PATROLI - Tentara Rusia menyisir wilayah di garis depan pertempuran melawan pasukan Ukraina. Perang yang menahun menimbulkan fenomena banyaknya tentara Rusia yang dilaporkan berselingkuh saat ditempatkan di garis depan pertempuran. 

Dia mengenakan biaya 2.000 rubel ($23) per pembacaan. 

"Anda akan bercerai dan berakhir patah hati dan bangkrut," ia memperingatkan para istri anggota militer Rusia.

Sebagai informasi, jika seorang prajurit Rusia meninggal di garis depan, jandanya akan menerima santunan sebesar 5,2 juta rubel ($60.758).

Istri prajurit Rusia yang hamil berhak atas tunjangan negara bulanan sebesar 39.000 rubel ($458) dan nantinya dapat menjamin penerimaan anak-anak mereka di universitas melalui kuota khusus negara .

Para ibu dari para wanita muda yang berhubungan dengan tentara Rusia juga mencari nasihat lewat obrolan daring. 

"Saya melihat sendiri bagaimana keluarga berantakan dan bagaimana para suami dalam 'operasi militer khusus' memulai hubungan di belakang istri mereka. Sekarang saya khawatir dengan putri saya," tulis ibu dari seorang gadis berusia 18 tahun yang baru-baru ini mulai berpacaran dengan seorang tentara.

Dalam komentar di bawah cerita tersebut, beberapa memberikan kata-kata dukungan, sementara yang lain meragukan sisi cerita para istri dan menyalahkan wanita Ukraina atas perselingkuhan suami mereka.

"Para istri, beri tahu saya — bagaimana kalian bisa tahu tentang perselingkuhan suami kalian saat dia bertugas? Bagaimana itu bisa terjadi jika mereka terus-menerus diserang?" tanya seorang pengguna anonim di grup VKontakte Overheard at the Special Military Operation.

Pekerja Seks di Wilayah Pendudukan

Sebagai informasi, Tentara Rusia yang menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia berhak atas cuti selama 30 hingga 60 hari per tahun, tergantung pada senioritas dan kondisi penempatan mereka.

"Namun, tidak semua dari mereka pulang ke rumah untuk bertemu keluarga mereka — sebagian tinggal di wilayah Ukraina yang diduduki untuk menghabiskan waktu dengan pekerja seks," tulis liputan Angelina.

Situs web berita independen Vyorstka menemukan kalau permintaan layanan seks tinggi di antara pasukan Rusia di Donetsk, Luhansk, dan wilayah Ukraina yang diduduki (Rusia) lainnya.

Banyak tentara yang menemukan pekerja seks melalui Telegram, di mana grup seperti Dating in Donetsk dibanjiri tawaran dari germo dan pekerja seks. Upah rata-rata per jam adalah 15.000 rubel ($170).

“Kami punya wanita, kunjungan pribadi (ke lokasi Anda) dan apartemen yang tersedia,” tulis seorang wanita di grup Kencan di Donetsk.

Selain pekerjaan seks “tradisional”, obrolan Telegram ini juga menawarkan “layanan tambahan”, termasuk pijat erotis dan berciuman.

TENTARA RUSIA - Foto ini diambil pada Sabtu (15/3/2025) dari Kementerian Pertahanan Rusia memperlihatkan tentara Rusia berjalan di Kursk, Rusia barat, setelah mereka memukul mundur pasukan Ukraina yang menduduki wilayah tersebut sejak Agustus tahun 2024.
TENTARA RUSIA - Foto ini diambil pada Sabtu (15/3/2025) dari Kementerian Pertahanan Rusia memperlihatkan tentara Rusia berjalan di Kursk, Rusia barat, setelah mereka memukul mundur pasukan Ukraina yang menduduki wilayah tersebut sejak Agustus tahun 2024. (Telegram Kementerian Pertahanan Rusia/Ruslan Sergeev)

Terapi Trauma Dampak Perang

Tentara lazimnya menggunakan seks sebagai mekanisme penanggulangan, kata psikolog Galina Petrakova kepada TMT.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved